
Penyuluh Pertanian (PP) di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli-Bali, Nyoman Murdiana (53) mengungkapkan, sebagian besar petani yang melakukan budidaya bawang merah di Kintamani khususnya petani binaannya menggunakan Effektive Microorganisme 4 (EM4).
“Saya mulai menerapkan EM4 tahun 2017 saat masih menjadi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Desa Kedisan. EM4 saya gunakan untuk membuat pupuk organik padat dan hasilnya sangat bagus dalam budidaya bawang merah,” ujar Murdiana yang kini sebagai PP sekecamatan Kintamani.
Sosok pria enerjik yang merupakan suami Ni Wayan Budi Lestari mengatakan, juga pernah membuat demplot penggunaan kisela untuk penanaman bawang merah yang diaplikasikan dengan EM4. “Hasilnya sangat memuaskan,” ujar sosok ayah dua orang anak ini.
Murdiana menceritakan ada petani binaannya yaitu Bapak Dangka yang telah lama menggunakan EM4 menyatakan bahwa penggunaan EM4 ini mengurangi hampir 30% biaya produksi dalam hal pengendalian hama dan penyakii.
“Ini sudah saya teliti di tahun 2017 untuk pembuatan demplot seluas 10 are yang hasilnya sangat memuaskan, saya harapkan untuk teman-teman dipenyuluh maupun di kelompok-kelompok tani untuk menerapkan EM4 dalam pembuatan pupuk kompos dan pupuk organk cair, karena hasilnya sudah terbukti,” ajaknya.
Ia menjelaskan juga melakukan inovasi teknologi kisela yang dicampur dengan EM4 dan sudah diterapkan di demplot masing-masing petani seperti di Kelompok Tani Buahan. “Bahwa penggunakan EM4 efektif dalam pengendalian hama lalat,” ujar pria yang tinggal di di Desa Sanding, Gianyar ini.https://linktr.ee/em4