Selain berkunjung langsung ke rumah konsumen, tim promosi/pemasaran Ramuan Pak Oles juga rutin membuka stan produk dalam kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak.

Minyak Oles Bokashi sebagai salah satu produk unggulan dari PT Karya Pak Oles Tokcer (KPOT) hingga saat ini masih tetap berada di hati masyarakat Bali. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan tim pemasaran Ramuan Pak Oles untuk membuat konsumen tetap cinta dan setia.

Kepala Cabang Pemasaran Bali Industri Obat Tradisional PT Karya Pak Oles Tokcer I Made Subagia mengatakan, meskipun Minyak Oles Bokashi telah hadir selama 28 tahun, namun sampai saat ini tim dari Pak Oles masih tetap setia berkunjung ke rumah-rumah konsumen.

Menurut dia, walau sekarang sudah era digital, upaya promosi secara tatap muka dipandang masih diperlukan dan terbukti tetap efektif, terutamanya kepada para konsumen setia. Dengan semakin banyak SDM yang berkunjung ke rumah-rumah, juga terkait dengan penjualan di outlet, yang menjadi lebih lancar dan meningkat.

“Para SPG yang berkunjung ke rumah-rumah, selain dapat menginformasikan atau mempromosikan produk, mereka juga dapat menjual produk baru. Konsumen kalau belum tahu manfaat produk, seringkali belum yakin. Oleh karena itu, SPG yang berkunjung ke rumah-rumah ini turut memegang kunci keberhasilan pemasaran produk untuk lebih meyakinkan masyarakat,” kata  Subagia yang sudah puluhan tahun bergabung di perusahaan milik Dr.Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr atau yang dikenal dengan sapaan Pak Oles itu.

Subagia menyampaikan, pemasaran Minyak Oles Bokashi dan juga berbagai produk karya PT Karya Pak Oles Tokcer dengan menggunakan multisistem.  Pemasaran secara offline (luring) pada outlet dan toko-toko modern, diimbangi dengan pemasaran online (daring) oleh tim khusus yang menangani. Selain itu, pemasaran juga melalui berbagai marketplace dan agen-agen.

Ia merinci, untuk promosi secara langsung, Salesman Taking Order tidak membawa produk, tetapi mencari orderan. Produk nantinya akan dikirimkan oleh petugas Delivery Order. Di sisi lain, ia tidak memungkiri walaupun berbagai upaya promosi telah dilakukan, namun terdapat tantangan dari bermunculan produk-produk sejenis.

“Astungkara sampai saat ini penjualan Minyak Oles Bokashi masih tetap stabil, meskipun di tengah persaingan berbagai produk sejenis di pasaran. Kami sangat berterima kasih kepada para konsumen yang tetap setiap menggunakan Minyak Oles Bekashi karena khasiatnya memang sudah terbukti,” kata pria asal Bongan, Kabupaten Tabanan itu.

Minyak Oles Bokashi yang dirintis sejak 1997 merupakan warisan pusaka Ramuan Dadong Bandung, Lengis Arak Nyuh, dari Desa Bengkel, Busungbiu, Buleleng, Bali, yang diproduksi secara modern dengan teknologi Effective Microorganisms (EM).

Minyak Oles Bokashi yang beraroma khas tersebut merupakan hasil fermentasi perpaduan  antara tradisional yang diterapkan Dadong Bandung (nenek Pak Oles) dengan teknologi EM temuan Prof. Dr. Teruo Higa, guru besar Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang

Minyak Oles Bokashi mempunyai keunggulan anti virus, anti jamur dan anti bakteri dengan multi khaisat sebagai obat keluarga. Minyak Bokashi dapat membantu meringankan pegal linu, meredakan bisul, gatal dan bengkak akibat gigitan serangga serta sebagai campuran mandi rempah untuk mengurangi bau tidak sedap, yang sudah dimanfaatkan dan dikenal secara meluas di pasaran lokal Bali, nasional dan mancanegara. Minyak oles ini pun cocok sebagai minyak pijat bagi yang sering mengalami kaku otot dan pegal linu karena aktivitas berat dalam bekerja.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini