Orang yang sukses adalah orang yang teguh pendiriannya, kuat imannya, tajam pikirannya, sehat jasmani dan rohaninya. Semua itu diperoleh dengan tidak gratis, tapi harus dibayar dengan penuh perjuangan dan pengorbanan. Jiwa dan raganya harus dilatih dengan keras, dengan ketekunan dan kesabaran.
Pendirian yang teguh didapatkan karena kekuatan visi seseorang, visi yang dicita-citakan dapat menyuntik semangat dan energy sebagai modal untuk bekerja dan berjuang. Teguh pada pendirian lain artinya kaku pada pendirian sendiri. “Orang yang teguh pendirian memiliki toleransi untuk menerima masukan, mau mendengar dan mau diajak diskusi untuk perbaikan dan penyempurnaan visi,” ujar Dirut PT. Karya Pak Oles Group, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr.
Alumnus Program Pasca Sarjana (S-2) Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang (1987-1990) menjelaskan, orang yang kaku pendirian tidak mau menerima masukan, tidak mau mendengarkan, dan tidak mau diajak berdiskusi. Untuk perbaikan dan penyempurnaan visi. Iman seseorang yang kuat dapat dilihat dari kepedulian terhadap sesama, dengan ungkapan cinta kasih dan ucapan terima kasih kepada orang yang berhak dengan rasa yang tulus dan rendah hati.
Iman seseorang yang kuat tidak terdapat pada bibir orang yang mengeluh, berkata dusta dan tinggi hati. Pikiran seseorang yang tajam adalah pikiran yang tenang dan bahagia. “Jasmani yang sehat adalah tubuh yang dilatih dengan baik, cukup makan, cukup bekerja dan cukup beristirahat,” ujar Dr Wididana yang akrab dipanggil Pak Oles.
Alumnus program S-3 Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Denpasar ini menambahkan, cara mendapat semuanya itu berawal dari latihan yang keras pada diri sendiri, bukan keras pada orang lain. Kita sendiri yang harus melatih diri kita sendiri untuk disiplin dalam segala bidang.
Disiplin dalam mengatur waktu, mengatur uang, mengatur kerja, mengatur orang, mencari teman, mengatur diet, berolah raga, belajar, membaca, menulis, berdoa, rendah hati, membantu teman, menabung, mengurangi/menghindari rokok dan alkohol, sampai mengatur jam tidur dan jam bangun pagi harus dilakukan dengan disiplin.
Jika kita tidak disiplin pada diri sendiri, maka orang lain yang akan mendisiplinkan dengan peraturan, hukum dan sanksi. Dan yang lebih fatal adalah saat kita didisiplinkan oleh penyakit. “Jika sudah demikian, maka siap-siaplah berteman dengan penuaan, kerusakan, kebangkrutan dan kemiskinan,” tegas Pak Oles.
Orang sukses adalah orang yang keras pada disinya sendiri, bukan orang yang lemah, bukan orang yang selalu menolenransi kesalahan dan kegagalan. Mereka selalu melakukan perbaikan diri, selalu memotivasi dirinya untuk bekerja dan belajar lebih baik dan lebih berkualitas. Hanya orang yang keras pada dirinya sendiri, yang bisa meraih kesuksesan. Mereka yang lemah pada dirinya sendiri, siap-siap kalah dan gagal.inktr.ee/pakolescom