Oleh: Ir. I Gusti Riksa )*
Banyak ahli mengatakan bahwa virus itu tak dapat diberantas dengan antibiotika maupun obat-obat kimia lainnya; virus itu akan tetap berada dalam tubuh; apabila kondisi badan kurang fit virus itu kembali menunjukkan dampak serangannya seperti pilek,flu dan batuk. Dua puluh lima tahun yang lalu saya kena serangan herves pada pelipis bagian kanan sampai ke kuping dan leher bagian atas, lama tidak kunjung sembuh.
Setelah saya ke dokter serangan herves yang parah itu ternyata disebabkan karena saya terkena juga diadetes militus, oleh sebab itu sukar sembuhnya. Dokter mengatakan bahwa herves yang saya derita sifatnya menahun, dan akan terus terbawa seumur hidup, dengan demikian habislah harapan saya untuk sembuh kembali dari serangan virus itu.
Sampai dengan 15 tahun kemudian, meskipun luka herves sudah dinyatakan sembuh sering saya merasakan sangat nyeri pada bekas luka yang saya derita. Benar kata pak dokter yang merawat saya dulu. Dua tahun yang lalu saya teringat pada suatu artikel yang saya temukan di Saraburi-Bangkok, tulisan itu berjudul “ceritera menarik tentang EM-rise rinse”. Banyak hal disampaikan dalam ceritera itu, namun yang ada kaitannya dengan judul ini saya kutipkan yang penting saja.
Saat merendam pakaian, capurkanlah 5 sampai 10 cc EM-rise rinse perliter air, dapat juga dicampur dengan sedikit deterjen, polutan yang masih ada dicela-celah benang akan dibabad habis oleh miliaran mikroba EM sehingga pakaian akan menjadi lembut. Meskipun ahirnya pakaian diseterika tidak bermasalah karena mikroba EM tahan dengan panas, yang penting mikroba EM melindungi tubuh anda dari paparan pathogen, polutan dan ultraviolet yang berlebihan. Pada artikel itu ada anjuran, bagi yang berkulit kering agar sering membilas tubuhnya dengan EM rise-rinse ,kulit anda akan menjadi lembut.
Sejak 2 tahun yang lalu selalu saya membilas seluruh muka dengan “Minyak Oles Bokashi” terutama sehabis mandi, ternyata sejak setahun yang lalu kulit bekas luka dulu mengalami perubahan yang signifikan, dari tadinya kasar, kering, kaku dengan guratan-guratan putih menjadi halus, lembab dan berwarna legal (sama dengan warna kulit lainnya); yang sangat menggembirakan lagi ialah tidak lagi terasa nyeri.
Kulit muka saya mulai dikentarakan oleh istri saya sejak setahun yang lalu. Ternyata dampak Minyak Bokashi yang diproduksi dengan teknologi EM baru nampak setelah setahun. Saya teringat pesan penemu teknologi EM, Prof. Truo Higa “terus saja pergunakan teknologi ini, karena teknologi EM tidak pernah gagal. Sejak setahun yang lalu saya istri dan ipar selalu membilas muka dengan Minyak Oles Bokashi sampai sekarang.
Saya berpendapat EM rise rinse dampaknya sama saja dengan Minyak Oles Bokashi karena bahan aktifnya sama. Saya memang pencinta teknologi EM dan bekerja juga diperusahannya Pak Oles; saya bertanggung jawab terhadap uraian diatas karena bukti-buktinya melekat pada diri saya. Semoga informasi ini bermanfaat.https://linktr.ee/em4
)* Staf Alhi PT Songgolangit Persada.