Bagaimana caranya untuk mendapatkan hidup yang tenteram? Pertanyaan itu sering diajukan di dalam hati daripada diucapkan, terus terang karena kita malu mendengarkan pertanyaan sederhana yang terlihat bodoh. Tahukah Anda, bahwa untuk mendapatkan hidup yang tenteram memerlukan serangkaian perjuangan yang terus menerus, usaha yang tiada henti untuk mendapatkannya.
Dirut PT. Karya Pak Oles Group, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr mengungkapkan, Rolf Dobelli menulis buku filosofi hidup klasik di abad 21, The art of Good Life, Seni hidup Bagus, yang berisikan 52 tulisan filsafat hidup bagus yang sangat dalam, dengan mengulas tentang pandangan hidup orang-orang yang telah berhasil mengarungi kehidupan yang penuh dengan tipuan dan kegagalan.
Salah satu nasihatnya untuk hidup tenteram adalah, “jangan terlalu banyak berpikir.” Maksudnya, jangan terlalu banyak merenung, berpikir, menimbang, berencana, karena akan menguatkan keraguan Anda untuk bertindak. Terlalu banyak orang pintar, dengan berbagai gelar mentereng, misalnya doktor, master, atau profesor, atsu konsultan mentereng, karena terlalu banyak teori, sehingga mereka menjadi terlalu banyak berpikir tetapi terlalu sedikit atau takut bertindak.
“Karena apa? Karena berpikir itu nyaman, tanpa risiko, sedangkan bertindak itu penuh risiko, penuh jurang kegagalan daripada gunung keberhasilan, butuh kerja keras, bahkan sangat keras untuk berhasil,” ujar sosok pria enerjik yang akrab disapa Pak Oles.
Alumnus Program Pasca Sarjana (S-2) Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang (1987-1990) menambahkan, jika hidup ingin tenteram, maka bertindaklah, bekerjalah, sekarang, jangan tunggu kesempatan lain. Orang yang hidupnya tenteram itu adalah orang yang sibuk bekerja, bukan sibuk berpikir.
Di dalam bekerja akan ditemukan masalah dan cara memperbaiki atau menghindari masalah. Keberhasilan ditemukan setelah bekerja, setelah menyelesaikan masalah, maka hidup menjadi tenteram. Sebaliknya, dengan banyak berpikir, masalah tidak akan pernah selesai, sehingga hidup akan menjadi tidak tenteram, karena masalah masih mengambang.
Alumnus program S-3 Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Denpasar menambahkan, masalah akan selesai dengan bekerja. Singsingkan lengan baju, ayunkan tangan dan melangkah maju, kerjakan sekarang, maka masalah akan menghilang, lari terbirit-birit. Masalah akan selesai dengan tindakan. “Itu sangat gampang, tapi butuh keberanian untuk keluar dari zona nyaman,” tegasnya.linktr.ee/pakolescom