Mikroba, Penyebab Dari Segala Sebab

0
127
Staf ahli PT Songgolangit Persada, Ir. Ketut Riksa saat menjelaskan tentang pertanian organik terpadu dengan teknologi EM di Iinstitut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA).

Oleh: Ir. I Gusti Ketut Riksa *)

Tanpa mikroba tidak ada kehidupan. Ini berarti kita hidup berkat adanya mikroba. Sebaliknya, kematianpun disebabkan mikroba. Jadi, mati dan hidup selain kehendak Yang Maha Kuasa, di dunia fisik ini tergantung pada mikroba.

Pada simpul ini, terletak pengertian mikroba baik dan tidak baik, menguntungkan dan mikroba merugikan, sahabat dan musuh manusia, bahkan terkandung pengertian probiotik dan pathogen. Selain itu, ada mikroba yang bersifat netral. Dalam keadaan normal yang netral, tidak membahayakan kehidupan, namun bila terjadi perubahan di lingkungan mikroba dapat berubah sifatnya dari yang menguntungkan menjadi merugikan. Upaya manusia, jelas. Manusia bisa mempertahankan mikroba netral agar tidak berubah sifat menjadi pathogen. Dalam usus manusia kelompok yang netral jumlahnya dominan.

Saat Rusia dengan pesawat Apolonya ke bulan dan salah satu eksepidisinya mengambil contoh tanah di bulan. Sekembalinya di bumi, tanah tersebut diteliti ternyata tanah di bulan tidak mengandung mikroba. Artinya, di bulan tidak ada kehidupan. Jangankan manusia, mikrobapun tidak dapat hidup. Konon kesimpulan inilah yang menyebabkan ekspedisi ke bulan dihentikan.

Menurut Prof. Higa (1993) dalam buku An Earth Saving Revolution menulis; Semua agama di dunia percaya bahwa di dunia ini telah ada dua kutub kekuatan yang selalu bertentangan yakni kekuatan regenerasi dan kekuatan degenerasi. Yang dimaksudkan dalam pernyataan itu adalah kekuatan membangun dan kekuatan merombak.

Orang Bali menyebutnya Rwa Bineda. Bahwa di dunia fisik selalu ada dua yang berbeda seperti untung dan rugi, hidup dan mati, baik dan buruk, atas dan bawah, skala dan niskala.

Apabila kekuatan degenerasi yang dominan, di alam akan terjadi infeksi, polusi, kontaminasi, pencemaran, sakit, penyakit dan kematian. Bila kekuatan regenerasi yang dominan, di bumi akan terjadi pertumbuhan, vitalitas, kesehatan, hidup dan kehidupan. Ternyata kedua fenomena itu dikontrol oleh mikroba. Inilah yang menyebabkan Prof Higa konsisten tentang mikroba.

Dalam tulisan ini lebih dikedepankan adanya kekuatan regenerasi yang menakjubkan yang terdapat pada Effective Microorganim (EM). Kekuatan yang menakjubkan itu disebabkan adanya antioksidan hasil perbuatan mikroba menguntungkan yang ada dalam formula EM.

Antoksidan merupakan lawan dari oksidasi. Jadi antioksidan itulah yang dapat meningkatkan kekebalan, umur panjang, menghentikan pencemaran, meregenerasi semua benda. Dalam sektor pertanian, ia dapat menyebabkan kesuburan tanah. Bagaimanakah kondisi bumi sekarang? 

Bila dirunut pendapat para pendahulu di Bali, ada 4 kesadaran manusia berdasarkan waktu, dari Kertha Yuga, sangat tenteram baik lahir maupun batin, damai, bisa disamakan dengan zaman keemasan. Pada zaman ini dikenal dengan slogan Mupu kang Sarwa Tinandur, Murah kang Sarwa Tinuku, –semua yang ditanam membuahkan hasil, dan semua yang dibeli harganya murah. Dikenal juga slogan bebek, wedus mulih dewe-dewe, –bebek dan kerbau pulang ke kandang sendiri-sediri. Kondisi ini diibaratkan dengan meja berkaki 4 (kertha berarti empat) semua orang taat dengan agamanya masing masing, satu kata dan perbuatan.

Kesadaran berikut disebut Trete Yuga diibaratkan sebagai meja berkaki tiga) trete berarti tiga. Kondisinya mulai tidak stabil. Agar menjadi stabil, salah satu penopangnya adalah ajaran agama.

Yang terjadi berikutnya lebih meresahkan lagi. –Dua Para Yuga yang diibaratkan sebagai meja berkaki dua. Keadaan ini sangat tidak stabil, susah ditelaah antara boleh dilakukan dan tidak boleh  dilakukan, susah dibedakan antara baik dan buruk semuanya bersaing, berebut untuk keperluaan pribadi, egois dan materialistis.

Yang terakhir disebut Kali Yuga. Pada zaman kali kondisinya semakin semrawut. Bisa dikatakan manusia tidak lagi ber-Tuhan. Perilaku manusia sulit dibedakan dengan perilaku hewan. Uraian tentang catur yuga di atas semata-mata pendapat pribadi penulis. Bagaimanakah kedudukan planet bumi sekarang ini?

Berdasarkan berbagai literatur, dewasa ini lebih banyak terjadi perombakan ketimbang penggabungan. Artinya, kekuatan degeneratif sedang dominan. Tandanya, pencemaran akan semakin terus meningkat.

Di bidang sosial, ekonomi, budaya, politik dan keamanan, selalu ada thesa dan antithesa-nya, yang kemudian menjadi synthesa. Syntesa yang baru pun akan menjadi thesa baru yang memiliki  antithesa, demikian seterusnya.

Pada titik inilah muncul slogan bahwa di atas langit masih ada langit. Dalam teknologi EM, peristiwa entropy selalu disusul dengan synthesa bahkan hampir tanpa jedah waktu. Oleh Prof Higa diberi istilah baru yang diberi nama Syntropy, penggabungan kata synthesa dan kata entropy.

Sebagai group EM, saya menilai, pencemaran yang terjadi itu sebagai salah satu antithesanya adalah Teknologi EM. Mengapa? Karena teknologi EM yang mempunyai sifat regenerasi terhadap semua benda di bumi, baik yang hidup maupun yang tidak hidup. Karena itulah, kita semua diajak untuk menghentikan penggunaan pupuk kimia sintetis berikut pestisida dan herbisida. Pergunakanlah sarana yang serba organik. Bila dilakukan dengan benar, organik itu  jauh lebih murah dan mudah, serta bisa dilakukan semua orang dan itu tentu berkelanjutan.https://linktr.ee/em4

*) Staf Ahli PT Songgolangit Perada.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini