Sebanyak 69 mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama (NU) Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan kunjungan lapangan ke Pak Oles Green School (POGS) yang berlokasi di Jalan Waribang Denpasar Timur, Sabtu (24/11). Dalam rombongan itu, puluhan mahasiswa itu didampingi 6 dosen yang dipimpin Kepala Bidang Kemahasiswaan Prodi Farmasi Fakultas Kesehatan Universitas NU NTB, Munawir, S.Farm, M.Farm.
Menurut Munawir, kegiatan kunjungannya itu merupakan pelaksanaan dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dipilihnya perusahaan PT Karya Pak Oles Tokcer ini karena dinilai sejalan dengan bidang keilmuan di farmasi, yaitu bagaimana pengembangan obat tradisional, selain juga obat sintesis.
“Jadi kami memilih produk Minyak Oles Bokashi, karena sejalan dengan bidang keilmuan kami di farmasi. Jadi tujuan mahasiswa ke sini adalah untuk bagaimana mendalami terkait dengan proses pembuatan Minyak Bokashi, dan juga penanaman bahan bakunya,” jelas Munawir.
Ketertarikan lainnya mengunjungi perusahaan yang didirikan dan dirintis oleh Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr atau yang lebih akrab disapa Pak Oles, ini sekaligus melakukan kerja sama dalam bentuk MoU terkait praktek dalam program profesi apoteker. Hal ini terkait dengan rencana lembaga kampusnya akan membuka program Profesi Apoteker, yang dijadwalkan dimulai pada 2025.
“Di kampus kami akan dibuka program profesi apoteker mulai tahun 2025, yang salah satu praktiknya akan dilakukan di pabrik Bokashi. Untuk itulah hari ini kami menandatangani kerja sama dalam bentuk MoU,” ujar Munawir. Acara penandatanganan langsung dilakukan Munawir dan Koentjoro Adijanto selaku Manajer Pak Oles Green School.
Dalam rangkaian kunjungan rombongan mahasiswa ini, Manajer Pak Oles Green School, Koentjoro Adijanto memaparkan seputar berbagai produk unggulan yang diproduksi Industri Obat Tradisional PT Karya Pak Oles Tokcer. Selain produk andalan Minyak Oles Bokashi juga diperkenalkan dan dijelaskan produk-produk varian EM (Effective Microorganisms) seperti EM4 Pertanian, EM4 Perikanan, EM4 Peternakan, hingga EM4 Limbah yang diproduksi PT Songgolangit Persada.
Salah satu manfaat EM4 adalah kemampuannya mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk. Dengan penambahan EM4, maka akan mempercepat pembuatan pupuk organic serta meningkatkan kualitas pupuk. Untuk itulah dia menyarankan untuk memilih dan menggunakan produk EM4. “Pilih EM4 yang sudah pasti,” ujar Koentjoro Adijanto atau yang akrab disapa Yoyok ini.inktr.ee/pakolescom