Ni Nyoman Rasmin menunjukkan produk Minyak Bokashi, pegawai di Konter Pak Oles, Jalan Waribang, Denpasar Timur.

Minyak Oles Bokashi yang diperkenalkan sejak 1997 hingga Oktober 2024 masih menjadi yang terlaris di antara produk Pak Oles yang ditawarkan ke masyarakat. Minyak Bokashi yang boleh dibilang ‘legend’ ini tercatat memimpin penjualan dalam jumlah satuan di semua konter yang ada di Kota Denpasar hingga toko atau warung-warung yang tersebar di kabupaten se-Bali.  

Seperti yang diungkapkan Ni Nyoman Rasmin, pegawai yang bertugas di konter Pak Oles yang berlokasi di Jalan Waribang, Kesiman Denpasar Timur, bahwa permintaan pasar terhadap Minyak Bokashi masih tinggi dari masyarakat, walau belakangan muncul sejumlah produk yang mirip dengan merek lain.

“Di konter ini (Waribang), produk Minyak Bokashi masih yang tertinggi terjual, sedang yang lainnya juga tetap stabil penjualannya,” ujar ibu dengan dua putra saat ditemui di konternya.

Pembelinya tidak hanya dari sekitaran lokasi konter, tapi ada yang dari jauh dari Gianyar yang sampai menepon menanyakan alamat konter Waribang karena di google map tidak mendapatkan gambaran yang jelas. “Ya pernah ada pembeli dari Sukawati yang nelpon menanyakan alamat konter Waribang ingin datang langsung untuk belanja ke sini,” ujar Nyoman Rasmin yang menyebut lokasinya di sebelah kebun organik Pak Oles Green School (POGS) yang menjadi pusat edukasi tanaman obat.

Seperti halnya di konter-konter lainnya, konter di Waribang juga menjual produk-produk lainnya dari PT Karya Pak Oles Tokcer. Seperti teh herbal dengan 15 jenis variannya, Balsem Bokashi,  Parem Lantik, Bokashi tetes, Bokashi Care, Krim Saribing, Masker Madu Hitam dan lainnya.    

Secara terpisah, Kepala Pemasaran Produk Pak Oles Cabang Bali, I Made Subagia juga mengatakan produk minyak oles Bokashi yang diproduksi Industri Obat Tradisional ini masih menjadi yang tertinggi penjualannya. Jangkauan penjualannya pun tidak sebatas di wilayah Bali tapi juga hingga ke luar Bali.    

Di kalangan konsumen, tidak sedikit yang menjadikan minyak Bokashi ini sebagai ‘penghuni tetap’ di kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) di rumahnya. Alasannya karena minyak ini sangat berkhasiat terutama untuk mengatasi kulit gatal atau bentol-bentol akibat digigit serangga/nyamuk, begitu juga untuk mengobati luka.

“Minyak Bokashi ini selalu sedia di rumah, bagi saya ini sudah seperti minyak legend untuk jaga-jaga karena manfaatnya sangat dirasakan saat-saat diperlukan. Misalnya tangan yang luka kena pisau dapur atau juga kalau kulit gatal digigit serangga,” kata Nyoman Rahayu, wanita asal Tabanan.

Sementara pengguna lainnya, Gde Widi, mengaku minyak Bokashi sangat efektif digunakan untuk mengatasi pilek berair maupun pilek kering yang membuat susah bernapas. “Kalau tiba-tiba pilek, saya oleskan berulang-ulang ke hidung, dan berselang sekitar tiga puluh menit pilek langsung hilang, napas jadi plong, itu pengalaman saya,” aku Widi.

Jauh sebelum pandemi covid-19, sebelum familiar pengguaan masker, Widi mengaku setiap pulang kampung selalu membawa minyak Bokashi. Tujuannya untuk mencegah pilek saat bersih-bersih kamar di rumahnya. Soalnya dia sangat sensitif dengan debu rumah/kamar yang langsung kena pilek bahkan hingga sakit tenggorokan serta sulit menelan.

Untuk mencegahnya, sebelum bersih-bersih, dia oleskan minyak Bokashi di hidungnya secara merata, dan juga selesai bersih-bersih dia oleskan lagi sehingga benar-benar aman dari pilek. “Itu salah satu pengalaman saya menggunakan minyak Bokashi, ampuh untuk mencegah dan mengobati pilek,” kenang Widi. linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini