Pupuk Bokashi Lebih Unggul Dari Kompos

0
192
Seorang pekerja sedang membuat pupuk organik bokashi menggunakan kotoran ternak, jerami, sekam dan serasah dengan bioaktivator EM4.

Sebelum petani mengenal penggunaan pupuk kimia, harus diakui bahwa kompos lebih dulu populer. Seiring perkembangan teknologi pupuk kimia, kompos kian terpinggirkan. Banyak permintaan hasil produksi pertanian menuntut petani mengolah lahan lebih cepat dan petani enggan menggunakan kompos sebagai pupuk tanaman. Selain lama penampakan hasil aplikasi pada tanaman juga karena sulitnya mendapat bahan organik sebagai bahan dasar kompos.

Kompos merupakan pupuk organik yang mempunyai banyak keunggulan dibanding pupuk kimia. Kandungan unsur hara dalam kompos memenuhi kebutuhan unsur hara dalam tanaman. Tapi kini, petani sudah tidak tertarik menggunakan kompos sebagai pupuk. Teknologi EM (Effective Microorganisms) dapat digunakan untuk membantu proses fermentasi pembuatan pupuk organik.

Manajer Pak Oles Green School, Ir. Koentjoro Adijanto yang juga staf ahli teknologi EM menyatakan, PT Songgolangit Persada (SLP) menyediakan pupuk organik Bokashi Kotaku. Meski sama-sama menggunakan bahan organik sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik. “Tapi Bokashi Kotaku lebih unggul dibanding kompos karena Bokashi Kotaku diolah dengan menggunakan teknologi EM sedangkan kompos tidak,”ungkapnya.

Dari segi perbandingan bokashi dan kompos, kandungan hara bokashi lebih tinggi, periode proses pada tanaman lebih cepat, pengaruh terhadap tanah sempurna, energi yang hilang rendah dan populasi mikroorganisme dalam tanah lebih sempurna dibanding kompos.

Semua itu terjadi karena selain menggunakan bahan organik, juga ada campuran molasse (tetes tebu) atau larutan gula merah dan kandungan mikroorganisme dalam EM4 secara lengkap. Kandungan EM4 terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, Actinomicetes, ragi dan cendawan/jamur fermentasi.

Dalam pembuatan Bokashi, pria yang akrab disapa Yoyok, dilakukan secara aerob maupun anaerob dengan bahan molasse, EM4 dan bahan organik (jerami, sekam padi dan dedak halus). Yang berbeda, dalam proses fermentasi. Bokashi anaerob setelah adonan (bahan organik disiram larutan EM, molasse dan air sampai kandungan air 40%) dicampur rata lalu dituang ke drum plastik (karung dan kantong plastic). Diamkan selama 7 hari dan pada hari ke-8 adonan siap ditebar. Bokashi siap dipakai bila tercium aroma tape. Bokashi ini ideal digunakan sampai 6 bulan bila tersimpan dalam kondisi yang baik.

Bokashi aerob setelah adonan tercampur rata lalu dihamparkan di atas ubin yang kering dan ditutupi  terpal (karung goni). Dapat pula didiamkan selama 4-7 hari tetapi setiap hari diaduk agar suhu tidak melebihi 40°C.

Bokashi siap dipakai jika sudah tercium aroma bau tape. Bokashi ini dapat dibuat dengan aneka komposisi bahan organik. Seperti bokashi pupuk kandang, bokashi jerami, bokashi arang sekam, bokashi super dan bokashi express. Semua produk ini berbahan baku utama EM4, molasse, pupuk kandang, sekam padi dan dedak.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini