Kualitas air menjadi kunci utama dalam usaha budidaya udang. Air sebagai media utama udang untuk hidup, tumbuh dan berkembang harus tetap stabil dan nyaman. Dengan memperhatikan hal tersebut niscaya target produksi udang yang diinginkan sesuai harapkan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Subiantoro seorang teknisi tambak udang milik Sam Wahono di kawasan Situbondo, Jawa Timur saat ditemui Dewa Suryada, staff marketing PT Songgolangit Persada (SLP) Bali yang memasarkan produk EM4 saat melakukan kunjungan disejumlah tambak udang kawasan Situbondo.
Subiantoro mengatakan, sejak tahun 2006 atau 18 tahun silam telah menerapkan teknologi EM dalam budidaya tambak udang yang diterapkan disejumlah lokasi. “Dengan menggunakan EM4 kualitas air lebih stabil,” ujarnya saat sedang mengamati tambak udang yang tertata rapi dimana setiap petak rata-rata berukuran 11 are diatas lahan seluas 3 hektar.
Ia menjelaskan, dalam mengaplikasikan EM4 terlebih dahulu melakukan pengaktipan bakteri, caranya dengan menyiapkan air sumur atau air sungai sebanyak 18 liter yang ditampung dalam ember/galon. Kemudian menambahkan 1 liter probiotik EM4 dan satu liter tetes tebu (molase).
Selanjutnya bahan tersebut diaduk agar tercampur secara merata, setelah itu menutup rapat ember/galon. Dan setiap hari tutup perlu dibuka sebentar untuk mengeluarkan gasnya. Setelah lima hari EM aktif sudah bisa diaplikasikan baik air tambak maupun untuk bibis pakan.
Menurutnya, pengaplikasian EM4 aktif dilakukan dari awal sebelum penebaran benur (benih udang) yaitu dengan dosis satu ppm dalam seminggu sebanyak dua kali. Dalam persiapan air ia memnggunakan fermentasi bekatul menggunakan EM4 aktif. Pengaplikasian dilakukan sebanyak tiga kali sebelum tebar benur.
Selanjutnya setelah tebar bibit, juga secara rutin dilakukan penuangan EM4 aktif sebanyak dua kali dalam seminggu. Jika udang sizenya sudah semakin besar, penggunaan EM4 aktif lebih ditingkatkan lagi yaitu tiga kalai dalam seminggu.
“Seiring perkembangan udang yang sizenya semakin besar perlu ditingkatkan pengaplikasian EM4, karena kebutuhan pakan udang semakin bertambah,” ujar sosok pria pekerja keras yang cukup teliti mengamati perkembangan budidaya udang jenis vaname.
Dengan menerapkan probiotik EM4 dapat memperbaiki air pada tambak, dapat menguraikan bahan-bahan sisa pakan, kotoran menjadi senyawa organik yang bermanfaat, menekan mikroorganisme pathogen, membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi udang juga dapat menekan hama dan penyakit yang ada di tambak.
Sementara itu, Dewa Suryada mengatakan, Subiantoro sudah menggunakan teknologi EM di sejumlah lokasi tambak udang, kususnya di daerah Jawa Timur. “Tambak yang menggunakan EM4 warna airnya cenderung lebih kecoklatan sesuai karakter EM4 yang dipadukan dengan molase,” ujar Dewa.https://linktr.ee/em4