Proses pembuatan bokashi untuk pakan ternak dan pupuk organik gunakan bioaktivator EM4.

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Gladagsari, Boyolali, Jawa Tengah memproduksi pupuk organik bokashi untuk memenuhi kebutuhan pupuk tanaman dan pakan ternak.

Kepala Dusun (Kadus) III Desa Gladagsari, Punto Nugroho,mengatakan pembuatan bokashi sudah dimulai sejak lama. Namun, bokashi buatan Gapoktan Gladagsari masih hanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pupuk dan pakan petani desa setempat dan belum dipasarkan secara luas.

“Kedepannya bokashi akan kami jual.Saat ini,baru bisa memproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Gladagsari,” terang Punto seperti yang diulas website gladagsari.desa.id.

Proses pembuatan bokashi relatif lebih cepat dari pengomposan konvensional. Bokashi sudah siap dijadikan pupuk dalam tempo satu hari hingga 14 hari sejak dibuat, tergantung dari bahan baku dan metode yang digunakan.

Hal pertama yang perlu dilakukan untuk membuat pupuk organik bokashi adalah menyiapkan mikroorganisme dekomposer. Salah satu dekomposer bokashi yang paling populer adalah EM4 (Effektive Microoganisme 4). Pupuk bokashi bisa dibuat dari dedaunan hijau sisa panen dan limbah peternakan.

Bokashi dibuat dengan mencampur 200 kg jerami atau sisa dedaunan hijau, 600 kg kotoran ternak yang telah kering, 50 kg serbuk gergaji/dedak, 50 kg arang sekam, 100 kg humus, 1 liter larutan dekomposer (EM4) dan 1 kg gula pasir. Campuran bahan bokashi lalu difermentasi di tempat terlindung dari air hujan dan sengatan matahari. Lubang fermentasi harus ditutup rapat dengan plastik atau terpal lalu diamkan selama tujuh hingga 14 hari.

“Kontrol suhu fermentasi juga terus dilakukan. Apabila suhu dirasa terlalu tinggi, maka dilakukan pengadukan dengan cangkul agar suhunya turun. Setelah 14 hari, biasanya pupuk bokashi sudah terbentuk dan bisa diaplikasikan langsung,” jelas Punto.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini