Dikalangan petani dan pehobi tanaman, produk pupuk hayati Effective Microorganisms 4 (EM4) pertanian sudah tidak asing lagi, karena produk yang diproduksi dan dipasarkan PT Songgolangit Persada (SLP) sudah sangat memasyarakat.
Produk yang mudah diterapkan, murah, ramah lingkungan dan berkelanjutan tersebut merupakan cairan yang berisi campuran berbagai jenis mikroorganisme hidup dan bermanfaat untuk memfermentasi bahan organik di dalam tanah menjadi unsur organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman.
Bagi petani, EM4 kerap digunakan sebagai bioaktivator dalam pembuatan pupuk organik bokashi yang hasilnya sangat bagus untuk meningkatan kesuburan tanah, pertumbuhan tanaman dan hasil panen yang memuaskan. Tak jarang petani menyebut EM4 sebagai produk pembenah tanah.
Dalam budidaya tanaman cabai, pemberian pupuk bokashi menunjukkan waktu berbunga lebih cepat. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu tanaman famili terong-terongan (Solanaceae) yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Muhamad Zaki (44) asal Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu petani yang berminat menggunakan teknologi EM untuk budidaya cabai. Hal ini dilakukan karena mendapat informasi, bahwa budidaya cabai menghasilkan produksi yang menguntungkan dengan menggunakan EM4 yaitu aplikasi pupuk organik bokashi pada media tanam berpengaruh nyata terhadap produksi cabai.
“Saya mau menanam cabai di kampung Praya Lombok, kebetulan ada lahan yang kosong seluas enam are jadi akan saya manfaatkan lahan tersebut supaya bermaanfaat,” ujarnya saat membeli produk EM4 pertanian di kantor pemasaran SLP di Jalan Letda Kajeng, Yangbatu, Denpasar Timur.
Suami dari Minhar (44) ini mengatakan, produk EM4 sudah sangat banyak digunakan oleh petani di daerahnya dan hasilnya sangat bagus. Melihat hal positif tersebut ia juga tertarik menerapkan EM4 di kebunnya yang saat ini berisi tanaman kelapa, pisang dan lainnya.
Pengertian pupuk bokashi sendiri adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik yang dihasilkan dari proses fermentasi dengan teknologi EM. Kemudian waktu yang diperlukan dalam pembuatannya relatif lebih singkat dibandingkan dengan cara konvensional.
Pupuk bokashi menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan tersebut dapat terjadi karena adanya perbaikan nutrisi dan akumulasi hasil fotosintat untuk pertumbuhan dari tanaman yang diberikan perlakuan bokashi.
Menurut Manajer Pak Oles Green School, Koentjoro Adijanto berdasarkan penelitian pertumbuhan cabai yang diberikan bokashi kulit kopi dan kotoran sapi menunjukkan waktu berbunga lebih cepat. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan dengan EM4 memiliki pengaruh yang lebih baik pada pertumbuhan tanaman cabai dari aspek generatif tanaman. Sehingga pemberian bokashi pada tanaman cabai dapat mempercepat waktu panen.https://linktr.ee/em4