Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr mengatakan, budaya sebagai modal untuk bekerja. Berhasil atau gagal itu ditentukan oleh budaya.
Alumnus Program Pasca Sarjana (S-2) Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang (1987-1990) menilai, sebagai individu, keluarga, kelompok, organisasi, negara, faktor budaya adalah modal utama yang bisa digunakan sebagai modal kerja.
Budaya diartikan secara gampang adalah suatu yang dilakukan secara berulang-ulang sampai menjadi kebiasaan dan membentuk sikap mental. “Budaya itulah yang mengatarkan seseorang atau kelompok orang bisa menjadi berhasil atau gagal”, ujar sosok pria enerjik yang dikenal dengan Pak Oles.
Alumnus Program S-3 Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar menambahkan, budaya itu bisa dibentuk dan juga bisa berubah. Budaya yang baik, yang mendukung kerja akan menjadikan pekerjaan baik dan lancar.
Budaya yang buruk akan menjadikan pekerjaan tersendat dan gagal. “Manusia, atau masing-masing dari kita sendiri membentuk budayanya sendiri. Setiap manusia, atau kelompok manusia bebas menentukan budayanya sendiri, apakah mau baik atau buruk” ujar Dr. Wididana.
Budaya mabuk, judi, madat, bermain perempuan atau laki, membuang waktu, menganggap enteng, masa bodoh, mencuri, malas, mengantarkan seseorang atau sekelompok orang menuju jurang kegagalan.
“Sebaliknya, budaya serius, fokus, menghargai waktu, peduli dan menghargai, hidup sehat, bergaul sehat, efektif, rajin, hemat, mengantarkan seseorang atau sekelompok orang menuju gunung keberhasilan” jelasnya.linktr.ee/pakolescom