TIM mahasiswa Pengabdian Masyarakat Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan kegiatan penyuluhan serta peragaan langsung mengenai pengenalan budidaya ikan air tawar & penambahan probiotik Effektive Microorganisms 4 (EM4) dalam pakan yang berlangsung di rumah Bapak Ruskan Desa Wiyorowetan, kawasan Kabupaten Pemalang.
Acara tersebut dihadiri oleh bapak RT 03 & RW 04 serta pemuda karang taruna. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan baik. Penyuluhan berlangsung selama 4 jam. Acara diawali dengan pemaparan materi mengenai pengenalan budidaya ikan air tawar khususnya ikan bandeng. peserta sangat antusias dengan pengenalan budidaya ikan air tawar.
Acara kemudian dilanjut dengan pelatihan penambahan probiotik dalam pakan. Sebagian besar diantara mereka mengaku ini adalah pengetahuan baru. Beliau belum pernah mengetahui bagaimana cara meningkatan pertumbuhan ikan melalui penambahan probiotik dalam pakan.
Bahan-bahan dalam membuat pakan probiotik yaitu air, molase (tetes tebu), ragi untuk di fermentasikan selama 2 hari, kemudian masukkan tepung terigu, probiotik EM4 perikanan. Probiotik diaduk hingga merata diamkan selama 10 menit, kemudian pakan komersil pellet dicampurkan kedalam adonan probiotik tadi hingga tercelup basah setalah itu pakan dapat dijemur sampai kering. Dari pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan baru kepada anggota karang taruna.
Dilokasi terpisah, Bambang Susanto (65), seorang petani tambak ikan bandeng di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah sukses mengembangkan usahanya, berkat menggunakan Effektive Microorganisms 4 (EM4) perikanan.
“Kami sejak dulu menggunakan EM4 perikanan, menyiasati harga pakan dan saprotan (sarana produk pertanian) untuk petambak ikan bandeng harganya cukup mahal, kalau ikan peliharaan tidak dikasi pakan tidak tubuh besar dan sulit dipanen,” kata Bambang Susanto, petani tambak ikan bandeng yang mengelola lahan seluas 1,2 hektar di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah ketika menerima kunjungan tim youtube PT Songgolangit Persada (SLP) yang memproduksi dan memasarkan produk hayati EM4.
Mantan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Kabupaten Tegal itu mengaku, sejak muda hingga saat ini selalu menggeluti usaha tambak ikan bandeng warisan dari orang tua. Petambak ikan bandeng di Kabupaten Tegal umumnya selalu menghadapi persoalan menyangkut harga pakan dan saprotan untuk petambak itu harganya semakin mahal, tidak sebanding dengan harga produksi ikan bandung yang laku di pasaran.
“Untuk mengatasi hal itu solusinya saya menggunakan produk EM4 perikanan. Awalnya mulai mempersiapkan lahan tambak ikan bandeng bersihkan dulu ikan-ikan liar agar hilang semuanya. Lalu siapkan kondisi air yang baik agar tumbuh plankton, orang Tegal menyebutnya dengan kelengkap agar semakin banyak, supaya ikan bandengnya cepat berkembang besar,” kata Bambang Susanto.
Ia menjelaskan, pada persiapan lahan pertama gunakan EM4 perikanan satu liter untuk fermentasi dengan dedak 50 kg ditambah molase satu kilogram difermentasi dalam drum tertutup selama seminggu.
Hasil fermentasi tersebut selanjutkan dituangkan di tambak ikan bandeng, dan beberapa hari kemudian muncul berkembangnya plankton sebagai bahan pakan untuk bibit bandeng dan segera tebarkan bibit bandeng 7.000 ekor untuk setiap petaknya. Plangton tersebut cukup untuk bahan pakan ribuan ekor bibit bandeng hingga 21 hari kemudian.
Setelah tiga minggu kemudian plankton sebagai pakan bibit bandeng di kolam akan habis. Untuk itu sebelum plankton habis tebarkan lagi hasil fermentasi EM4 perikanan dengan 50 kg dedak dan satu kilogram molase secara berkesinambungan setiap sepuluh hari sekali.
Dengan cara pakan dedak fermentasi EM4 Perikanan dan molase ikan bandeng dalam kolam satu petak yang ditebar dengan kepadatan 7.000 ekor dalam waktu empat bulan hasil panen mencapai 1,5 ton ikan bandeng.
Pendapatan dari hasil ikan bandeng organik bagi petambak menjadi cukup lumayan besar, karena biaya pakan dapat ditekan sedemikian rupa yakni untuk pembelian EM4 Perikanan yang selama ini harganya sangat terjangkau, ujar Bambang Susanto.https://linktr.ee/em4