Di rumah Kadus II peserta KKN dari Universitas Wijaya Kusuma Banjarnegara melatih warga membuat pupuk organik dari kotoran sapi. Kegiatan sosialiasi dan praktik pembuatan pupuk organik ini berupa pemberian materi, diskusi, sesi tanya jawab dan dilanjutkan kegiatan praktik langsung.
Diantara materi yang disampaikan adalah penjelasan tentang ciri-ciri dari pupuk organik yang berkualitas baik diantaranya bentuk fisiknya menyerupai tanah, warnanya coklat kehitaman, suhu yang mendekati suhu ruangan, tidak mengeluarkan bau busuk, dan struktur tidak menggumpal.
Pada Kesempatan ini juga dilakukan praktik pembuatan pupuk organik dengan menggunakan bahan baku kotoran sapi, kemudian ditambahkan dengan kapur dolomit lalu ditambahkan larutan EM4 sebagai pengurai mempercepat fermentasi.
Setelah semua bahan tercampur proses selanjutnya pupuk ditutup dengan terpal atau karung selama 2 sampai 3 minggu. Praktik pembuatan pupuk organik ini memberikan manfaat yang besar untuk warga desa adanya peningkatan pengetahuan petani, selain itu manfaat lain yang dirasakan yaitu pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia. Dari acara sosialisasi ini, diharapkan warga bisa membuat pupuk sendiri dari kotoran ternak. Seperti yang diulas website kebumenkab.go.id
Masyarakat harus sadar bahwa pupuk itu ada disekitar kita tinggal mengolahnya. Jika warga bisa memanfaatkan kotoran ternak dan menjadikan pupuk maka warga akan bertani dengan berbiaya rendah agar petani sejahtera, bertani organik sangat menguntungkan karena mengurangi biaya produksi dan juga berdampak positif dan kesehatan.https://linktr.ee/em4