Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Balik Kampung Universitas Riau (UNRI) menggelar sosialisasi pembuatan pupuk kompos. Sosialisasi itu kepada masyarakat petani Desa Barangan, Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.
Ketua KUKERTA UNRI Desa Barangan, Robby Ginawan mengatakan, kegiatan itu berteman “Sosialisasi dan praktik pembuatan limbah organik menjadi pupuk kompos” dalam rangka membantu petani setempat.
“Ini salah satu bentu kontribusi dan sumbangsih kami kepada para petani dalam memanfaatkan limbah rumah tangga dan kotoran sapi yang bisa diolah menjadi pupuk kompos,” kata Robby.
Dalam sosialisasi tersebut Mahasiswa mengajarkan cara pengolahan limbah organik dan kotoran sapi menjadi kompos yang nantinya akan dimanfaatkan warga untuk tanaman yang lebih subur.
“Tujuan untuk mengembangkan Desa Barangan menjadi desa yang lebih bijak dalam mengelola limbah kotoran ternak menjadi pupuk kompos,” paparnya, seperti yang diulas website gagasanriau.com.
Sehingga dengan adanya sosialisasi ini, sambungnya, Mahasiswa berharap mampu membantu masyarakat Desa Barangan untuk mengetahui bahwa potensi yang telah dimiliki oleh desa tersebut, serta mengetahui tata cara dalam pengolahan pupuk kompos yang benar.
Dalam sosialisasi itu, Mahasiswa KUKERTA, Nola Sukma menjelaskan mengenai cara pengolahan limbah organik, manfaat menggunakan pupuk kompos untuk tanaman serta bagaimana cara mengaplikasikan di tanaman.
Dengan berlangsungnya penyampaian materi sosialisasi tersebut para petani sangat antusias dalam melontarkan beberapa pertanyaan. Setelah pemateri sudah menjawab dan menjelaskan materi kompos kegiatan tersebut dilanjutkan dengan praktik pembuatan pupuk kompos.
“Dimana bahan dan alat yang dibutuhkan sudah disiapkan sebelum kegiatan dimulai. Sosialisasi ini berlangsung sukses, karena para tamu undangan sangat tertarik dengan pembuatan pupuk kompos ini,” paparnya lagi.
Pembuatan pupuk kompos ini hanya membutuhkan bahan dan alat yang mudah ditemukan seperti sampah organik (sayuran, kulit buah, daun kering, dll.), EM4, gula aren, air, dan kotoran hewan ternak. Alat dan perlengkapan yang diperlukan antara lain yaitu ember, sarung tangan, cangkul dan perlak hitam yang telah dirancang menjadi bak kompos.
Lebih lanjut Robby menjelaskan, berdasarkan sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk kompos yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa, dan dari pemaparan dari petani setempat, dapat diketahui bahwa potensi desa ini sangat bagus untuk dikembangkan.https://linktr.ee/em4