Pertanian Organik Untuk Kesehatan dan Kelestarian Lingkungan

0
99
Sejumlah murid TK Barunawati Kedonganan, belajar menanam tanaman lidah buaya menggunakan pupuk organik bokashi yang difermentasi menggunakan EM4.

Seorang Pakar Pertanian Organik Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menegaskan, pertanian organik temannya adalah pupuk ramah lingkungan yakni menggunakan bahan organik kaya akan sumber hidup (Bokashi) untuk menyuburkan tanah.

“Dengan semakin meningkatnya pengetahuan petani dan masyarakat akan pentingnya pertanian organik untuk kesehatan dan kelestarian lingkungan, petani mulai sadar menggunakan pupuk organik, dan konsumen berusaha mencari produk-produk organik,” kata Dr. Wididana yang juga Direktur Utama PT Songgolangit Persada (SLP) dan alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang (1987-1990).

Salah seorang putra terbaik Bali kelahiran Buleleng itu adalah agen tunggal untuk memproduksi dan memasarkan pupuk hayati Effective Microorganisms 4 (EM4) pertanian, EM4 peternakan, EM4 perikanan dan EM4 Limbah dan EM Toilet ke seluruh daerah di Indonesia yang mendapat lisensi dari EMRO Jepang.

Ia mengatakan, pertemuan antara permintaan dan penawaran produk organik mampu menciptakan pasar untuk melayani kebutuhan pasar organik, khususnya untuk produk pangan (beras, jagung, kedelai), sayur, kopi, coklat, vanili, rempah dan tanaman obat.

Penjualan produk organik dalam skala besar sangat dibutuhkan lembaga yang menggaransi produk tersebut organik. Lembaga tadi memberikan sertifikat produksi produk organik, bahwa produk benar-benar organik, 100% organik, melalui pengawasan lembaga secara kontinyu dan transparan, sehingga konsumen produk organik merasa aman.

Dr. Wididana menambahkan, pupuk organik yang digunakan untuk menyuburkan tanah adalah pupuk kandang, pupuk hijau, sampah organik dengan sentuhan teknologi EM dari Jepang.

Bahan organik tersebut diolah terlebih dulu melalui proses pengomposan (membuat kompos), melalui proses pembusukan alami membutuhkan waktu dua bulan. Bahan organik juga bisa digunakan sebagai makanan cacing tanah yang diternakkan, kotoran cacing tanah sangat subur untuk pupuk, disebut kascing (bekas cacing).

Kotoran sapi dan babi juga bisa diproses di dalam bak untuk dikumpulkan gasnya menghasilkan biogas, untuk memasak dengan kompor gas skala rumah tangga, dan kotoran yang sudah diambil gasnya bisa digunakan untuk pupuk organik.

Bahan organik dari sisa-sisa tanaman, seperti jerami, tanaman kedelai dan rumput dibenamkan ke dalam tanah saat mengolah tanah. Pupuk organik berfungsi untuk mengikat air tanah, melembabkan tanah, meningkatkan kesuburan biologis tanah, menggemburkan tanah, memperdalam lapisan olah tanah, dan menyediakan unsur hara tanah.

Penggunaan pupuk organik secara berkesinambungan akan semakin menyuburkan tanah, tanah menjadi sehat, penyakit dan hama tanah susah berkembang, karena di dalam tanah tumbuh mikroorganisme yang menguntungkan bagi perakaran tanaman, produktivitas tanah dan tanaman menjadi tinggi.

Di lahan pertanian organik tidak terjadi polusi air, tanah dan udara, lingkungannya menjadi asri, segar dan sehat, kesehatan petani dan masyarakat terpelihara dengan baik.

Lingkungan pertanian yang sehat menghasilkan bahan pangan yang aman dan sehat, sehingga petani, konsumen dan masyarakatnya menjadi sehat dan meningkatkan umur harapan hidup.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini