Staf Ahli: EM Sentuhan Iptek Kumpulan Mikroba Untuk Kebaikan

0
118
Staf ahli PT Songgolangit Persada, Ir. Ketut Riksa saat menjelaskan tentang pertanian organik terpadu dengan teknologi EM di Iinstitut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA).

Staf Ahli PT Songgolangit Persada (SLP), Ir. I Gusti Ketut Riksa menilai, teknologi Effective Microorganisms (EM) hasil temuan Prof. Dr. Teruo Higa dari Jepang, memanfatkan sentuhan Iptek yang merupakan kumpulan mikroba pilihan yakni bakteri baik dan menguntungkan sehingga aktivitasnya berakumulasi menuju kebaikan.

“Oleh sebab itu penggunaan EM dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan, bukan hanya dalam bidang pertanian dalam arti luas, namun juga lingkungan dan kesehatan,” kata Gusti Ketut Riksa yang juga Instruktur EM pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali.

Ia mengatakan, EM memiliki hakekat spesifik yakni kumpulan mikroba pilihan yakni bakteri baik, atau menguntungkan sehingga aktivitas mikroba EM berakumulasi menuju kebaikan yakni meningkatkan mutu lingkungan, menyuburkan tanah, meningkatkan produktivitas tanaman dan menghasilkan pangan sehat dan melimpah.

Tanah pertanian, perkebunan, hutan yang tandus, kritis dan tidak produktif dengan sentuhan EM secara bertahap menjadi subur, mampu menghasilkan bahan pangan yang ramah lingkungan yang diperlukan oleh tubuh manusia dan makluk hidup untuk meningkatkan kesehatan dan menambah umur harapan hidup.

Tanah yang mati atau rusak dengan sentuhan EM juga dapat ditingkatkan kesuburannya, termasuk mengembangkan pertanian di tepi pantai sehingga kehadiran teknologi murah, mudah, hemat energi dan berkelanjutan dari Jepang dapat membantu menyediaan kebutuhan pangan bagi penduduk dunia.

Gusti Ketut Riksa mempertanyakan, bayangkan jika tidak ada EM, sampah plastik yang bertebaran di mana-mana, bau busuk yang mengganggu pernafasan setiap mahluk hidup, air udara dan tanah tercemar.

Semua itu mengancam kesehatan manusia dan semua mahluk hidup mudah terserang penyakit. Oksidasi bisa terjadi secara berlebihan, metal-metal mengalami korosi. Bangunan-bangunan cepat mengalami pelapukan/deteorasi, kesuburan tanah mengalami kemunduran, pangan terbatas, manusiapun mengalami percepatan penuaan.

Berkat adanya EM, hasil temuan Prof Teruo Higa yang kini diterapkan lebih dari 130 negara di belahan dunia mampu menghambat semua masalah tersebut dengan istilah sederhana antioksidan yakni caranya mudah, murah dan ramah lingkungan yakni “untung ada EM” ujar Gusti Ketut Riksa.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini