Tanaman buah naga yang dirawat secara organik menggunakan Effective Microorganisms 4 (EM4) rasanya berbeda dengan pemeliharaan memanfaatkan pupuk kimia sintetis. Perbedaannya adalah, buah naga yang menggunakan pupuk organik fermentasi EM4, rasanya lebih manis, segar, sehat dan terbebas dari residu kimia.
Hal ini diamini oleh Kadek Sudiartana, petani buah naga asli Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali. Menurut Kadek Sudiartana, penggunaan pupuk organik berbasis teknologi EM4 terbukti menghasilkan buah naga yang teksturnya lebih besar dan rasanya lebih manis dibandingkan dengan budidaya buah naga menggunakan pupuk kimia sintesis.
‘’Kami memelihara ternak Sapi Bali di sekitar lahan, dari kotoran dan air seninya kami tampung terus difermentasi dengan EM4 sehingga pupuk kandang ini lebih berkualitas,’’ katanya.
Menurut sosok pria yang tampil bersahaja itu, merawat tanaman buah naga memang cukup mudah, namun pemberian pupuk secara berkala dan benar-benar akan memberikan hasil yang maksimal. Apalagi dengan seringnya memberikan pupuk organik, pertumbuhan tanaman ini akan semakin subur dan cepat menghasilkan buah yang manis dan segar.
Pupuk yang diberikan adalah pupuk organik atau pupuk alami dari kotoran hewan (pupuk kandang) yang difermentasi dengan EM4. Karena menurut Kadek Sudiartana, pemupukan dengan teknologi EM4 terbukti menghasilkan buah naga lebih besar dan lebih manis rasanya dibandingkan dengan menggunakan pupuk kimia sintesis (Urea, NPK, dll).
Selain pupuk organik padat, bisa juga memupuk dengan pupuk organik cair (POC). Pupuk organik cair disemprotkan tujuh hari sekali atau 14 hari sekali, tergantung keperluan yang intinya semakin sering dipupuk tanamannya semakin bagus. Jarak bibit buah naga yang ideal adalah 2,5 x 2 m.
Pada lahan perlu dibuatkan ajir atau tiang penyangga yang berfungsi sebagai tempat merambatnya batang tumbuhan. Tiang penyangga dapat dibuatkan dari beton (semen) yang tingginya 160-200 cm. Selain dari beton, tiang penyangga juga dapat dibuat dari kayu yang ditancapkan sedalam 50 cm. Alternatif lain adalah penggunaan tanaman hidup berbatang kuat.
Memang, potensi pasar dan jumlah permintaan yang semakin tinggi menjadikan buah naga laris manis di pasaran, tak hanya enak disantap sebagai sop buah, tapi buah naga ini menjadi obat herbal yang berkhasiat.
Banyak sekali manfaat buah naga bagi kesehatan, karena memang zat yang terkandung dalam buah naga cukup banyak seperti kalori, protein, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin C, Vitamin B1, Vitamin B3, Vitamin B12, serta kandungan air.
Tanaman buah naga masuk dalam keluarga kaktus, sangat cocok ditanam di lahan kering dan di daerah tropis. Oleh sebab itu, iklim dan keadaan tekstur tanah di Indonesia cocok untuk pengembangan agribisnis buah naga. Nah, tunggu apalagi pakai saja EM4 untuk budidaya buah naga anda.https://linktr.ee/em4