Oleh: Ir. I Gusti Ketut Riksa *)
Umumnya kebanyakan orang dalam menghadapi suatu kenyataan hanya mengandalkan mata fisik saja, mereka lupa bahwa mata pisik memiliki banyak kelemahan. Demikian juga tentang otak manusia kemampuannya juga sangat tebatas.
Kebanyakan orang dalam satu loncatan belum dapat menerima sesuatu kejadian, namun setelah berkali-kali mendengar tentang istilah yang sama barulah dapat mengerti dan menerimanya.
Salah satu contohnya adalah tentang antioksidan. Meskipun reaksi antioksidan merupakan reaksi fisik saja, masih banyak orang belum mengerti hakekat antioksidan, namun lama kelamaan menjadi hal yang biasa-biasa saja.
Yang menjadi fokus pembicaraan kali ini adalah masalah gempa bumi, sebelumnya sayapun berpendapat tidak mungkin dengan EM dapat mencegah timbulnya gempa bumi hanya dengan rekayasa manusia, namun para ahli berkehendak lain.
Mereka berpendapat bahwa gempanya tidak bisa diatur namun dampaknya masih dapat diatasi. Banyak penemuan yang berkaitan dengan teknologi EM telah diakui kebenarannya dan kemudian menjadi pengetahuan ilmiah.
Inilah yang saya maksudkan bahwa Ilmu EM menjembatani antara fisik ilmiah dengan hal-hal yang sekarang masih berbau dogmatis/filsafat atau paranormal.
Setelah dijelaskan secara panjang lebar oleh penemunya, (DR. Higa) ternyata dalam mengatasi dampak gempa bumi tersebut merupakan hal biasa-biasa saja. Untuk menyelaskan kejadian gempa bumi, dipergunakan ilmu EM, dimana sebagai pisau analisa untuk membedahnya ialah, ilmu fisika/mekanika. Hasil analisa tersebut ternyata dapat menjelaskan duduk masalahnya.
Sebagai bukti kebenaran alur pikirnya disajikan satu contoh yakni di restoran Takarazuka di daerah Hyogo- Jepang yang seluruh material bangunannya mengunakan larutan EM-4, EM-X ceramik, EM powder.
Selanjutnya menyebabkan bangunan restoran itu tahan terhadap gempa. Pada saat terjadinya ”Great Hanshin-Awaji Earthquike”, restoran ini hanya menyebabkan satu glas yang jatuh dan pecah, tanpa kerusakan barang lainnya, sedangkan tetangganya di lokasi yang sama, restoran, kantor dan rumah, terkena dampak gempa yang cukup parah.
Restoran Takarazuka sepenuhnya menggunakan “EM building material” yakni sejak pembangunanya telah menggunakan formula EM. Lubang-lubang fondasinya telah disiram dengan EM-aktif, mulai dari lantai dasar sebagai ruang parkir, tiang-tiang betonnya menggunakan adonan dengan formula EM, politur, cat dan sumua perekat dicampur dengan EM keramik powder, pokoknya semua bahan dan peralatan di dalamnya menggunakan bahan yang dicampur dengan EM dan atau EM ceramic powder.
Menurut penemunya bahwa radiasi, perubahan suhu yang terjadi secara drastis demikian juga gempa bumi semuanya merupakan bentuk “energi”.
Penggunaan EM atau EM-X yang terus menerus, selain meningkatkan jumlah antioksidan juga menambah kekuatan resonansi gelombang elektromagnetik. Proses ini akan berakumulasi menuju kesatu titik tertentu yang secara dramatis dapat meningkakan kondisi lingkungan.
Suatu contoh yang terjadi di sektor pertanian akan menyebabkan keseragaman pada semua bagian tanaman seperti pertumbuhan, keseragaman bentuk dan warna buah, keseragaman tanaman sela dengan tanaman piggir. Kita semua tahu bahwa hal itu tidak seperti membalik telapak tangan, namun memerlukan jeda waktu.
Sebelum yang dikendaki itu terwujud teruskan saja penggunaannya sampai yang diharapkan terwujud. Oleh penemunya disarankan agar secara terus-menerus menerapkan teknologi ini karena teknologi EM dinyatakan tidak pernah gagal. Benarlah seperti pernyataan penemunya bahwa antioksidan yang dihasilkan memiliki kekuatan yang menakjubkan.
*) Staf Ahli PT Songgolangit Persada dan Instruktur EM pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali