Ketua Dewan Jamu Indonesia, Mayor Jenderal TNI (Purn) Dr. (H.C). dr. Daniel Tjen, Sp.S menegaskan, Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas bertekad mewujudkan jamu sebagai medode dan produk kesehatan yang unggul untuk menjadikan Indonesia yang sehat dan kuat.
“Jamu warisan budaya Nusantara sebagai metode dan produk kesehatan yang unggul, filosofi satu solusi untuk terwujudnya kesejahteraan dan kecerdasan bangsa,” kata Mayjen (Purn) Daniel Tjen selesai tampil sebagai pembicara pada Lokakarya (Worshop) dengan makalah “Visi-Misi Dewan Jamu Indonesia” di Hotel Puri Ayu, Jalan Sudirman Denpasar melibatkan 100 peserta.
Ia menekankan, untuk mampu mewujudkan hal itu dengan baik, semua pihak, seluruh komponen bangsa, masyarakat luas, pelaku usaha (praktisi) dan akademisi dapat menyamakan persepsi, bahwa jamu itu adalah totalitas gagasan yang ada di setiap jarak kabupaten/kota setiap provinsi di Nusantara.
Indonesia adalah sebuah negara besar yang terdiri atas 17.000 pulau yang masyarakat berkomunikasi sehari-hari menggunakan seribuan bahasa (etnik), yang masing-masing mempunyai karakter tersendiri, termasuk di Bali
Semua itu menyangkut anyak aspek yakni kesehatan yang bersifat spiritual yang disebut dengan kesehatan fisik, padahal kesehatan itu tidak sekedar menyangkut kondisi sehat, tapi spiritual dan keunggulan jamu yang terbuat di masing-masing daerah, termasuk di Pulau Dewata.
Dengan demikian jamu Indonesia yang dibuat di berbagai daerah di Nusantara dapat memberikan khikmat untuk kesehatan fisik, kebugaran dan spiritual , dalam praktek keseharian keterampilan yang diterapkan secara turun temurun dalam menatap perubahan dan semakin memiliki nilai dalam bidang budaya , bahasa dan antropologi.
Hal itu merupakan salah satu tindakan nyata sebagai umat manusia dalam memelihara satu planet dan itu bisa dimunculkan, jika semua komponen yang berkepentingan terlibat di dalam dengan mempunyai mimpi yang sama.
“Tugas ini bagaimana kita semua mulai dari pemerintah pusat (presiden) , daerah dengan kementerian lembaga yang terkait mempunyai visi- misi yang sama, menyusul para peneliti baik yang ada di perguruan tinggi mampu menterjemahkan nilai-nilai lokal yang terkandung sebagai aspek membantu bahwa hal itu adalah aman dan berkualitas, katanya.
Sementara Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, sebuah perusahan swasta nasional yang berbasis obat-obatan tradisional yang merupakan terbesar di Bali Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr juga tampil sebagai pembicara dengan makalahnya berjudul “Pengejawatahan Dari Usadha Taru Pramana”.linktr.ee/pakolescom