Tanaman sayur kubis organik (brassica Oleracea) tumbuh sehat dan berat maksimal berkat sentuhan teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4) sehingga mampu memberikan keuntungan yang tak ternilai dalam menekuni usaha hortikultura, kata Hendro, salah seorang warga Prajenan, Mertoyudon Magelang, Jawa Tengah.
Sosok pria enerjik itu sukses dan meraih keuntungan besar dari usaha mengembangkan kubis organik ( Brassica Oleracea ) dengan sentuhan teknologi yang mudah, murah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dengan sentuhan EM4 kubis tumbuh besar dan terhindar dari serangan hama penyakit tanaman. Dengan aplikasi EM4 pada tanaman kubis, membuat tanaman sayuran ini tumbuh subur pada lahan, sehat dengan bunga yang besar-besar.
Sebanyak 50 ton kubis diperoleh dari hasil panen seluas satu hektar lahan yang ditanami saluran kubis. Hasil panen yang menggembirakan itu tidak lepas dari peran pupuk organik cair EM4 yang diaplikasikan pada lahan.
” Lahan pertanian ini sebenarnya sangat kritis, tidak subur, berbagai pupuk sudah saya coba namun hasilnya nihil, akhirnya saya gunakan teknologi EM4, lahan kembali subur, tanaman apa saja dapat tumbuh, termasuk kol atau kubis, ”terang pria lulusan STM Pertanian Magelang, Jawa Tengah.
Menureut Hendro, EM4 pada budidya kubis dilakukan sejak pengolahan tanah hingga menjelang panen. Sebelum pengolahan tanah, lahan diberikan pupuk bokashi sebanyak 12 ton hasil fermentasi kotoran ternak, jerami, dedak dan EM4.
Kemudian dibiarkan seminggu, hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan kinerja EM4 yang kaya mikroorganisme dalam mengembalikan kesuburan tanah. Selanjutnya, lahan diolah dan dibuat bedengan. Benih ditanam pada bedengan, jarak tanam yang ia gunakan adalah 60×50 cm.
Sebanyak 300 gram benih diperlukan untuk 1 hektar lahan. Pemupukan susulan dilakukan setelah tanaman berumur 28 hari, melalui pemberian bokashi dengan dosis 0,5kg pertanaman. Mulsa ia aplikasikan untuk mengurangi serangan hama dan penyakit, seperti ulat plutella (Plutella Xylostella L.), ulat croci (Crocidolomia Binotalis Zeller), ulat tanah (Agrotis Ipsilon Hufn), kutu daun (Aphis Brassicae), dan orong-orong, Namun, fungsinya kurang maksimal.
Masih banyak tanaman terkena hama. EM4 kembali menjadi solusinya, bahan rempah rempah difermentasi EM4 dan diolah Hendro sebagai pupuk organik. “Penyemprotan pestisida organik dilakukan setiap minggu sekali, Alhamdulillah perlahan serangan hama berkurang dan berangsur angsur tanaman sehat, pembuatan pestisida organik cukup mudah dan biaya dikeluarkan juga relatif murah, ”jelas Hendro.
Pestisida organik EM4, diakuinya cukup handal mengatasi hama penyakit, ia tidak harus menggunakan secara terus menerus, hanya secukupnya saja. Jadi tunggu apalagi, pakai saja teknologi EM4, kubis akan terhindar dari serangan hama dan penyakit, tanamannyapun tumbuh subur, sehat dengan buah yang besar.https://linktr.ee/em4