Oleh: Mas Ruscitadewi *)
Banyak hal sekitar yang sering luput dari perhatian. Pohon, binatang, bahkan prilaku orang-orang. Hanya diperlukan pengamatan yang sungguh-sungguh.
Pada pohon ada belalang berwarna hijau di sebelahnya ada cangkang belalang berwarna coklat tranparan. Pertanyaan dalam hati terjawab pada akhirnya tubuh belalang berganti dari robekan punggungnya.
Keluar perlahan dari kepala sampai kaki, hembusan nafas yang lembut nan sunyi. Waoo belalang yang sakti alam tak henti memberi arti.
Hanya dalam waktu 30 menit dia telah menghabiskan cangkangnya dan menjadi sempurna.
Kakinya yang digantung dan terikat pada ranting. Aku perhatikan belalang itu, hebat sekali. Ada kaki, kepala, antena dan sayap, terlihat ribet sekali.
Semua bagian ini serupa indria-indria manusia yang melekat dan mengikat kemurnian roh. Cara belalang melepaskan cangkanya diawali dengan sikap tenang, seperti tanpa bernafas, tubuh belalang kemudian meluncur ke bawah melepaskan sayap dan badannya. Hanya kaki yang bergayut, yang bisa ditekuk dan diluruskan yang dilepaskan terakhir satu persatu dengan pelan.
Sehingga akhirnya terlepas semuanya. Waoo, sebuah pelajaran yang bermakna dan bermanfaat dalam usaha mendapatkan sepi di tengah hiruk pikuk kemelekatan.
Sebagai manusia mungkin kita tidak bisa berganti kulit atau cangkang seperti belalang, tapi kita mungkin bisa belajar dari belalang untuk mengganti atau melepaskan ikatan dalam kehidupan kita untuk meraih kehidupan baru.
Hari Raya Nyepi adalah sebuah momentun yang telah disediakan oleh leluhur Bali untuk mengupayakan kehidupan baru.
Belajar dari belalang itu, mungkin yang pertama harus kita lepaskan adalah mencari pijakan kaki yang kuat untuk bisa diam dan hening.
Merobek bagian bawah leher kita atau ujung tulang belakang yang menopang keangkuhan kita. Mengeluarkan kepala dengan semua bagiannya termasuk pikiran, mata, telinga, hidung dan antena sebagai radar dan cara pandang.
Setelah itu yang kita perlukan hanya kepasrahan untuk bisa meluncur ke luar dari semua ikatan. Dan, kaki, language kaki dan menciptakan jejak juga harus kita lepaskan, agar bisa benar-benar terbang menjalani kehidupan baru, selamat mencoba.linktr.ee/pakolescom
*) Adalah Sastrawan dan Alumnus Program Pasca Sarjana (S-3) Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar