Jerami, limbah tanaman padi selesai panen untuk pakan ternak sapi mengandung protein yang sangat rendah hanya tiga persen,
Sementara ternak sapi membutuhkan protein untuk pertumbuhan berat badan 16-18 persen, sehingga perlu disiasati dengan membuat fermentasi pakan dengan sentuhan Effective Microorganisme 4 (EM4) dan bahan campuran lainnya.
“Kalau hanya mengandalkan jerami proteinnya masih jauh kekurangan, apalagi untuk sapi betina yang sedang bunting membutuhkan protein 18 persen, sehingga kekurangan protein lagi 15 persen,” kata Pelaku dan Praktisi Peternakan, Ketut Darmawan, S.Pt.M.P.
Ketut Darmawan, pria enerjik sukses melakukan usaha pembibitan ternak Sapi Bali secara organik di Desa Tangkas, Kabupaten Klungkung mengungkapkan hal itu ketika menularkan ilmu dan keterampilannya kepada Semuel Achitopel Fahik (49 tahun) bersama istrinya Nyonya Dies Susianawati (43 tahun) Desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ketika mengikuti pelatihan pertanian organik terpadu dengan teknologi EM4 di Kantor Pemasaran PT Songgolangit Persada Cabang Bali di Jalan Letda Kajeng, Denpasar baru-baru ini.
Ia mengatakan, jerami yang difermentasi dengan sentuhan EM proteinnya meningkat dua kali lipat menjadi 6 persen. Upaya itu ditambah dengan limbah jagung yang juga difermentasi dengan EM proteinnya dapat ditingkatkan dari 5 menjadi sembilan persen.
Dengan jerami fermentasi dan limbah jagung fermentasi telah menghasilkan protein 14 persen, tinggal menambah dedak lagi sedikit saat memberikan pakan silase pada ternak sapi, karena dedak itu mempunyai protein 13 persen.
Dengan pakan silase sentuhan EM menggunakan bahan limbah jerami, limbah jagung dan sedikit dedak sudah memenuhi syarat untuk pakan sapi yang membutuhkan protein 16-18 persen, dengan catatan pakan harus difermentasi dengan sentuhan EM.
Jika tidak melalui proses fermentasi pakan jerami hanya menghasilkan protein 3 persen, limbah jagung 5 persen berarti baru menghasilkan protein 8 persen, namun dengan proses fermentasi meningkat menjadi 13 persen dan kekurangannya lagi 5 persen dapat dipenuhi dari dedak yang mempunyai protein tinggi yakni 13 persen.
Ia mengharapkan peternak sapi pengggemukan maupun sapi pembibitan memiliki pengetahuuan, kemampuan dan keterampilan menyangkut kebutuhan protein bagi ternak piharaannya dan mampu menyediakan pakan yang bernutrisi sesuai kebutuhan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pertambahan berat badan ternak.
Dengan demikian usaha pengembangan peternakan sapi yang mempunyai prospek cerah mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteran petani, khususnya peternak, ujar Ketut Darmawan.https://linktr.ee/em4