Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Brunai Darussalam, Juminto mengaku memperoleh pengalaman yang sangat berharga terhadap pengembangan pertanian organik sentuhan pupuk hayati Effective Microorganisms 4 (EM4), karena tanaman hortikultura tumbuh subur dengan hasil yang melimpah.
“Pengalaman bekerja selama di negeri tetangga itu, setelah kembali ke Indonesia saya coba dan terapkan di tempat kelahiran Desa Kelangen, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur,” tutur Juminto (52) didampingi Istrinya Sumiatun (49 tahun) ketika menerima kunjungan tim youtube EM Indonesia Official.
Ia mengatakan, tanaman sayur mayur dengan pupuk organik sentuhan EM4 pertanian tumbuh subur dengan hasil yang sangat memuaskan. Tanaman sayur mayur seperti kacang panjang, terong, bawang merah, sayur sawi, bayam dan jenis sayuran lainnya dengan sentuhan EM itu tumbuh subur dengan hasil yang maksimal.
“Di sana tidak ada yang jual pupuk organik selain EM4, apakah produk itu berasal dari Indonesia, saya tidak tahu,” tutur Juminto mengaku setelah kembali ke kampung halamannya langsung menggeluti usaha pertanian berbasis organik dengan sentuhan EM4.
Suami istri yang dikaruniai dua anak itu di tempat tinggalnya di Nganjuk, Jatim langsung mempraktekkan pertanian organik. Pada lahan seluas 50 are (setengah hektar) ditanami padi, setelah panen menyusul menanam kedelai dan bawang merah dengan sentuhan EM4.
Dalam waktu setahun tiga jenis komoditas dikembangkan secara bergantian yakni padi (lahan basah), setelah itu kedelai (lahan kering) dan menyusul bawang merah (juga lahan kering) tanpa perlu pengairan.
Pengembangan ketiga jenis komoditas dengan sentuhan EM ternyata memberikan hasil yang memuaskan, karena produksinya melimpah serta mampu memutus mata rantai hama penyakit tanaman.
Juminto menuturkan, pengolahan lahan untuk tanaman padi diawali dengan penyemprotan menggunakan EM4 bertujuan untuk mempercepat proses pembusukan jerami dan menyuburkan tanah.
Saat proses pengolahan lahan langsung ditaburi pupuk organik yang difermentasi dengan EM4, selanjutnya siap ditanami padi.
Selama 82 hari proses pemeliharaan dan perawatan tanaman padi melakukan penyemprotam 10 kali, masing-masing menggunakan 0,5 liter EM yang dicampur dengan 18 liter air dalam satu tangki penuh.
Penyemprotan rutin dilakukan setiap 7-10 hari sekali atau totalnya sepuluh kali menjadikan tanaman tumbuh subur dan terhindar dari hama penyakit.
Selain itu juga membuat pupuk organik cair dengan bahan bongkol pisang, air cucian beras dan EM4 difermentasi selama 20 hari siap disemprotkan ke tanaman padi.
Dengan aplikasi EM biaya produksi dapat ditekan 50 persen lebih dengan produksi setiap setengah hektar mencapai 15-18 kwintal gabah kering giling (GKG), meningkat dibandingkan menggunakan pupuk kimia hanya 12-13 kwintal.
Pertanian organik berbasis EM selain mampu meningkatkan produksi persatuan lahan juga dapat menghemat biaya pengolahan lahan, menjaga kesuburan lahan, karena nutrisi pada tanah akan bermanfaat bagi tanaman berikutnya, tutur Juminto.https://linktr.ee/em4