Dr. Widi: Pembangunan Perkotaan Konsep Tanaman Herbal

0
116
Siswa/i SMK Widya Utama Indramayu, Jawa Barat mengamati berbagai jenis tanaman yang berkhasiat obat saat belajar ke Pak Oles Green School, di Jalan Waribang, Kesiman, Denpasar Timur.

Pembangunan pertanian perkotaan (urban farming) dapat dilakukan dengan konsep pengembangan tanaman herbal berkhasiat obat-obatan seperti yang dilakukan terhadap penataan Bokashi Farm di Jalan Waribang, pinggiran Kota Denpasar.

“Tanah seluas 40 are (4.000 meter persegi adalah milik seorang petani setempat yang dikerjasamakan untuk mengembangkan ratusan jenis tanaman herbal berkhasiat obat, yang dipadukan dengan warung Kang Zanger yang menghidangkan menu makanan khas Sunda,” kata Dr. Widi ketika memberikan pembekalan kepada mahasiswa Universitas Nasional (Unas) Jakarta yang dipandu Ir, Inkorena GS Sukartono, M.Agr, baru-baru ini.

Dr. Widi yang juga akademisi Universitas Nasional Jakarta mengungkapkan hal itu dalam makalah berjudul “Pembangunan Pertanian Perkotaan Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Kehidupan yang sejuk” secara online.

Alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa Jepang itu sudah dua kali tampil di hadapan mahasiswa Unmas Jakarta dari enam kali pertemuan yang dijadwalkan, termasuk tiga kali pertemuan langsung (offline) di dalam ruang kuliah kampus.

Sosok pria enerjik kelahiran Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu menjelaskan, masyarakat khususnya pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia belajar satu hari tentang pertanian organik menggunakan teknologi Effective Microorganisms (EM4).

Konsep pertanian organik perkotaan itu mendapat dukungan masyarakat luas di Bali maupun daerah lain di Indonesia yang ingin belajar dan menerapkan pertanian organik.
Mereka adalah para pelajar mulai jenjang taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama/atas (SLTP, SLTA) dan perguruan tinggi, khususnya mahasiswa Farmasi dan Fakultas Pertanian.

Dr. Widi menambahkan, mengembangkan tanaman herbal itu juga dapat dilakukan dengan media pot di lahan yang terbatas, atau menyiasati atap rumah (rooftop) dengan kapasitas 50-100 pot.

Puluhan pot itu cukup untuk mengembangkan tanaman herban memenuhi kebutuhan sendiri, tetangga maupun keluarga dekat, termasuk memenuhi kebutuhan sayur dan dapur sehari-hari.

Selain itu bisa juga melakukan penanaman pohon di pinggiran tembok yang tumbuh merambat sehingga dapat berfungsi untuk menghiasi tembok agar tidak tampak kaku.
Banyak hal yang bisa dilakukan dari pertanian perkotaan untuk kesenangan (hobi) sambil rekreasi di waktu luang, sehingga dapat memunculkan kegairahan melakukan kegiatan yang positif, bahkan tidak jarang memberikan inspirasi untuk mengembangkan usaha bisnis.

Usaha bisnis yang dirintis mulai dari skala kecil, tekun dan sungguh-sungguh lama kelamaan menjadi besar dan sukses. Demikian pula dari hobi bisa mengarah usaha binis yang bisa mengantarkan menjadi sukses, ujar Dr. Widi https://linktr.ee/em4 #EM4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini