Hidup Sehat Dengan Teknologi EM

0
91
Ir. I Gusti Ketut Riksa, Staf Ahli PT Songgolangit Persada dalam sebuah aktivitas.

Oleh: Ir. I Gusti Ketut Riksa *)
Para ahli mengatakan bahwa sel-sel otak manusia akan mengalami pergantian setiap 25 tahun dan selama hidup sel-sel itu akan mampu mengadakan peremajaan sebanyak lima kali.

Apabila pernyataan ini benar maka kita mempunyai peluang hidup selama 125 tahun, tentu saja bila kesehatan kita prima. Banyak peneliti yang membandingkan kehidupan manusia dengan simpase karena mahluk ini adalah kerabat manusia terdekat bila dilihat dari taksonomi, hal ini bisa difahami karena organ tubuhnya menyerupai manusia.

Organ tubuh tersebut antara lain, satu, bentuk gigi yang kebanyakan gigi seri yakni tanpa taring panjang dan runcing. Dua, bentuk kuku yang pipih dan pendek, yang ketiga memiliki usus yang panjang.

Binatang ini makananya 85 persen herbal dan hanya 15 persen hewani. Hewanipun berbentuk serangga seperi semut, capung, belalang, rayap dan lain-lain.
Makanan hewani ini tanpa kolestrol dan daging merah. Makanannya segar, alami, tanpa adetif, para spiritualis menyebutnya makanan sinar matahari, karena ditenggarai banyak mengandung energi kehidupan. Konon umur simpanse itu bisa mencapai 125 tahun.

Bila dibandingkan dengan umur manusia nampaknya tidak sebanding karena manusia mempunyai kelebihan berupa intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan simpanse.

Di dunia ini tentu masih banyak orang yang berusia di atas 90 tahun bahkan di atas 100 tahun. Umur manusia tidak dapat dipisahkan dengan apa yang dimakannya karena makanan itulah tubuh kita nanti. Saya ingin menyoroti makanan sejak bahan pangan itu masih berada di lahan.

Teknologi EM terdiri lebih dari 80 spesies mikroba menguntungkan yang dapat meningkatkan kekebalan dan ikut mangawal kesehatan kita. Miliaran mikroba ini mampu membuat hormun enzim dan berbagai jenis antioksidan.

Ini berarti sejak di lahanpun bahan pangan itu sudah menyerap hormon enzim dan antioksidan yang selanjutnya mengantarkannya sampai di usus manusia.
Apabila kita minum EM, EM-X atau Pro EM-One di dalam ususpun mikroba EM akan berbuat yang sama. Alangkah pentingnya kita hidup bersama EM karena semua aktifitasnya bermuara pada kekebalan dan kesehatan.

Berbeda halnya bila kita makan tanaman yang ditumbuhkan dengan teknologi kimia sinthetik, sejak di lahan tanaman itu sudah terpapar kimia berbahaya, sampai di ususpun akan mengundang berbagai radikal bebas yang memudahkan kita terserang penyakit.

Demikian juga perlakuan yang dialami bahan pangan itu dalam perjalanan dari produsen kekonsumen. Patut dicurigai apabila setelah menempuh jarak jauh dengan waktu yang lama bahan pangan itu tetap segar dipajang di supermarket, ditenggarai bahan pangan itu telah diperlakukan dengan menggunakan kimia berbahaya.

Cara memasak dan meyajikanpun dijaga agar tidak menggunakan penguat rasa atau adetif lainya, karena adetif biasanya diisi dengan antiseptik yang menstimulir oxidasi atau radikal bebas lainnya.

Akibatnya bahan pangan itu berumur pendek, cepat lembek berbau tidak sedap kemudian membusuk. Sangat berbahaya bila bahan pangan itu termakan, akibatnya umur kitapun akan turut menjadi pendek.

Selain bahan pangan, tanah, air, udara agar bebas dari polutan termasuk rumah tempat tinggal, kantor tempat bekerja. Oleh sebab itu sering-seringlah menyemprotkan EM di lingkungan sekitar.

Dengan demikian kekebalan dan kesehatan kita akan selalu terjaga. Mudah mudahan distorsi di alam dapat terrevitalisasi. Penemunya menyarankan agar kita terus menggunakan EM sampai EM itu menunjukkan dampaknya. https://linktr.ee/em4 #EM4

*) Staf Ahli PT Songgolangit Persada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini