Oleh: Ir. I Gusti Ketut Riksa *)
Di Bali dikenal filsafat yang disebut “Rwa Bineda” yang dapat diartikan bahwa di alam maya ini selalu ada dua fenomena yang berbeda, bahkan bertentangan seperti baik dan buruk, subur dan tidak subur, sehat dan sakit, umur panjang dan umur pendek, yang pada ahirnya mengarah kepada sakit penyakit dan kematian. Hal ini disebabkan karena di dunia ini ada yang kekal.
Setelah membaca hasi-hasil penelitian Effective Microorganisms (EM), saya terperangah karena kedua fenomena itu oleh Prof. DR. Teruo Higa dinyatakan penyebabnya adalah “mikroba”, yakni mahluk hidup yang sagat kecil dan tidak kasat mata.
Mengingat penemunya adalah seorang ilmiah, berdurasi selama 12 tahun dengan melibatkan banyak mahasiwa di bawah binaannya di University of The Ryukyus, Okinawa, Japang, akhirnya saya menghargai/menyetujui sepenuhnya hasil-hasilmya, apalagi teknologi itu bertujuan untuk merevitalisasi planet bumi dari berbagai pencemaran.
Di alam bebas kita mengenal istilah deteorasi, pelapukan, oksidasi yang menyebabkan berbagai peralatan akan mengalami kelemahan dan perusakan, dilain pihak kita berharap adanya regenerasi, rejuvinasi, revitalisasi, adalah dua hal yang bertolak belakang.
Konon penggabungan dan perombakan bisa terjadi bersamaan dengan istilah baru yang disebut “syntrophi” yang berasal dari kata synthesa dan entrophi. Konon nasib planet bumi ditentukan oleh resultante diantara keduanya.
Dari pernyataan tersebut, pada akhirnya mikroba itu dapat dipilah menjadi dua kelompok, yakni mikroba baik dan mikroba jahat, meskipun pengelompokannya tidak bersifat absolut. Mikroba baik mengakibatkan regenerai, dan mikroba jahat mengakibatkan degenerasi.
Lebih lanjut dikatakan bahwa mikroba, baik bekerja secara fermentasi yang menghasilkan bau sedap dan yang jahat bekerja secara pembusukan dan menghasilkan bau tidak sedap.
Sebanarnya tidaklah ada bakteri yang benar-benar baik dan benar-benar jahat. Baik dan jahat itu ditentukan oleh keseimbanagan jumlah dimana bakteri itu berada. Jumlah yang seimbang menyebabkan kedua kelompok bakteri itu dapat menyambung hidupnya tanpa merusak yang lain.
Faksinasi bukanlah sesuatu yang telak karena virus itu sangat cepat bermutasi, demikian juga membunuh mikroba dengan antibiotic seolah–olah kita menumbuhkan bakteri baru yang sulit untuk diatasi.
Tidaklah mungkin di alam ini untuk meniadakan sesuatu tanpa menimbulkan ekses baru pada bidang yang lain. Oleh sebab itu kita harus hidup berdampingan dengan mikroba dengan bermodalkan kekebalan diri pribadi, baik kekebalan bawaan maupun kekebalan dapatan. https://linktr.ee/em4 #EM4
*) Staf Ahli PT Songgolangit Persada.