Sujarwo (54) yang akrab disapa Mr. Wo Dari Dusun Kaliwungu, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegal Delima, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mengembangkan belasan ekor sapi pedaging jenis Limousin, Simmental dan Brahman Cross (BX) yang terlihat gemuk, dan sehat.
Mr. Wo yang merupakan Owner PT. Tunas Abadi Indoagro yang telah memiliki tiga gedung mengatakan, ia tertarik mengembangkan sapi pedaging karena memiliki prospek yang sangat bagus. “Meskipun baru memulai namun budidaya sapi ini memiliki prospek yang sangat bagus ke depannya, ujarnya saat ditemui tim Youtube EM.
Surjawo yakin budidaya sapi yang dikelolanya ke depannya akan terus berkembang semakin besar hingga bisa membantu pemerintah dalam mensuplai kebutuhan daging sapi. Ia juga berharap dengan budidaya sapi ini kehidupannya bisa lebih sejahtera, lebih makmur di tengah-tengah situasi ekonomi yang kurang kondusip. “Lahan sapi ini nantinya bisa menampung hingga 50 ekor sapi,”jelasnya.
Mr. Wo memilih mengembangkan jenis sapi pedaging jenis Limousin, Simmental dan Brahman Cross (BX), karena sangat cocok dengan iklim dan medan-medan di Indonesia. Terutama jenis BX yang pertumbuhannya paling cepat tumbuh besar.
Awalnya Mr.Wo membeli bibit sapi yang rata-rata harganya Rp 17.000,000-30.000,000 per ekor, saat ini telah dirawat selama 5 bulan. Pertumbuhan beratnya rata-rata 650 Kg per ekor. “Kalau kita lihat pertumbuhannya setiap hari kira-kira 1,5 Kg naiknya. Dan sangat lumayan sebagai petani untuk mendongkrak ekonomi keluarga” ujarnya.
Dalam budidaya sapi, Mr. Wo melakukan secara organik menggunakan teknologi Effektive Microoganisms 4 (EM4) untuk campuran pakan dan sanitasi kandang sehingga membuat perkembangan sapinya terlihat lebih sehat dan lingkungan kandang tidak menimbulkan bau.
Untuk pakan ternak sapi, Mr. Wo membuat silase dari hijauan yang difermentasi dengan EM4 disimpan dalam bak berukuran 5×8 meter menjadi dua bagian. “Bank pakan ini penting sekali, jadi sebelum saya membeli sapi, sudah menyiapkan silase yang terbuat dari tanaman sorgum, jagung, rumput pakchong, yang di coper dan selanjutnya difermentasi dengan produk EM4 dari PT. Songgolangit Persada,” terang Mr. Wo.
Mr. Wo juga sangat bersyukur sapi peliharannya tumbuh sangat sehat dan tidak ada yang terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sangat meresahkan dan merugikan kalangan peternak belakangan ini. “Setiap pagi kaki ternak disemprot dengan EM4 sehingga terhindar dari jamur dan bakteri. Selain itu kebersihan kandang dan ternak harus tetap dijaga,” kata ayah tiga putra ini.
Mr. Wo juga berpesan kepada peternak, kunci aman terhindar dari PMK adalah pertama tempat kandang harus bersih, agar ternak sehat ternak tidak boleh kotor, pakan ternak harus sehat dan segar. Dan yang ingin memulai usaha harus semangat, jangan silau dengan peternak yang sudah punya hasil besar.
Apalagi untuk pakan ternak di kawasan Banyuwangi tidak terlalu sulit, karena banyak petani yang menanam tanaman seperti jagung dan hijauan lainnya yang berlimpah. Sehingga budidaya ternak sapi sangat tepat utuk menghasilkan cuan.