Webinar Olah Sampah Teknologi Ramah Lingkungan

0
272

PT. Songgolangit Persada (SLP) yang satu-satunya di Indonesia mendapat lisensi dari Effective Microorganisms Research Organization (EMRO) Jepang untuk memproduksi dan memasarkan pupuk hayati EM4 ke seluruh Nusantara menggelar Webinar untuk umum.

“Webinar terbuka untuk umum dan gratis itu menampilkan tiga pembicara, berlangsung Rabu (27/7), mulai pukul 11.00-13.00 Wita mengusung tema ‘Mari Kita Ciptakan Lingkungan Yang Asri, Bersih, dan Alami Dengan Mengolah Sampah Melalui Teknologi Ramah Lingkungan,” kata Kepala Pemasaran PT Songgolangit Persada Cabang Bali, Irkham Rosidi.

Ketiga pembicara tersebut terdiri dari I Ketut Darmawan, SP.T pengelola tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (PTS3R ) Kabupaten Klungkung, Bali dan I Komang Suryawan, aktivis komunitas Edan dan H2C Bali yang juga peraih penghargaan teknologi tepat guna tahun 2022 dari Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta.

Selain itu juga tampil Direktur Utama PT. Songgolangit Persada Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr yakni sosok pria enerjik alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang yang pertama mengadopsi teknologi EM dari Jepang ke Indonesia tahun 1990 atau 32 tahun yang silam dengan moderator Ketut Jadiasa, S. Sos.
Peserta yang berminat, agar segera mendaftarkan diri dengan link pendaftaran https:bit.ly/EMLINGKUNGAN, pass word EM4 Bali ID Zoom 912 9363 7210.

Pria kelahiran Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng, kala itu telah menyelesaikan Program Pancasarjana (S-2) mendapat instruksi dari Prof. Dr. Teruo Higa, guru besar bidang hortikultura University Ryukyus Okinawa Jepang penemu teknologi EM, bahwa EM adalah teknologi mudah, murah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan cocok diterapkan di semua negara di seluruh dunia.

Ia segera mengadopsi teknologi tersebut ke Indonesia, meskipun pertanian organik di Nusantara waktu itu belum dikenal masyarakat luas, sementara pertanian anorganik yang diterapkan secara intensif menghadapi berbagai kendala dan hambatan yakni timbulnya hama penyakit tanaman, kerusakan lingkungan dan ketidak kestabilan produksi.

Dengan mengadopsi teknologi EM ke Indonesia mempunyai pilihan untuk mengelola atau mendaur ulang bahan-bahan organik menjadi pupuk organik guna mendukung pengembangan pertanian organik.

Pengalaman menggunakan teknologi EM di Indonesia menunjukkan bahwa bahan-bahan organik bisa dengan cepat menjadi pupuk organik melalui proses fermentasi EM4, sedangkan untuk tingkat dunia dikenal dengan EM1.

EM4 di Indonesia diperkenalkan sejak tahun 1993 yang dimulai dari proses pengurusan izin, penelitian, pendidikan dan pelatihan bagi petani dan masyarakat umum tentang EM4. Bersamaan dengan itu berdiri PT Songgolangit Persada untuk memproduksi dan memasarkan EM4 pertanian, EM4 perikanan, EM4 peternakan dan EM4 mengatasi limbah (pencemaran).

Teknologi EM sekarang berkembang sangat pesat, berkat diterimanya oleh masyarakat luas tentang pembangunan dan pengembangan pertanian organik, karena teknologi EM mendukung menyukseskan pelaksanaan pertanian organik.

Indonesia dalam menggunakan teknologi EM sangat multi dimensi karena memiliki wilayah yang sangat luas, sehingga menempati posisi terdepan dalam memanfaatkan pupuk organik ramah lingkungan dibanding negara lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini