Menunggu, Membuat Dan Mengeksekusi Kesempatan

0
50
Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup dalam sebuah aktivitas.

Oleh: Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr *)

Kesempatan atau peluang ibarat bis yang berjalan terus melalui rutenya. Seseorang menunggu bis di halte, melihat bis hilir mudik, berhenti di halte dan berjalan lagi, tanpa berani menaikinya, atau ragu menaiki bis tersebut.

Hal itu karena pasti ada risiko, membayar ongkos, ragu dengan bis atau supir bis, tidak tahu tujuan, atau takut risiko. Dengan sabar dan ragu seseorang terus menunggu bis yang tepat bisa mengantarnya pada tujuan.

Bisa saja bis yang ditunggu tidak datang lagi, atau hari sudah terlanjur petang. Demikianlah kesempatan ibarat menunggu bis, jika ada bis yang datang, asal ada tempat duduk, walau berdiri sekalipun, dibutuhkan keberanian untuk menaiki bis.

Bagaimana kalau tidak ada bis? Pilihan lain adalah jalan kaki, naik sepeda, sepeda motor atau naik ojek. Lagi-lagi dibutuhkan keberanian ekstra untuk menciptakan kesempatan, melalui jalur dan kendaraan alternatif.

Mengambil risiko dalam mengeksekusi kesempatan memiliki dua pilihan, gagal atau berhasil. Jika tidak ada keberanian mengambil risiko, kegagalan sudah pasti, anda tidak sampai pada tujuan.

Kalaupun gagal anda menjalani risiko, karena anda memiliki keberanian, itupun tidak masalah, minimal anda tidak menyesal, anda tidak membuang-buang kesempatan. Keberanian adalah kunci keberhasilan. Anda bisa menjadi siapa karena keberanian, atau tidak menjadi siapa-siapa karena ketakutan dan keraguan.

*)Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup, alumnus Fakultas Pertanian universitas Udayana, Pasca Sarjana Faculty Agriculture University of The Ryukyus Koinawa, Jepang dan Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini