Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M. Agr menilai, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian artinya sakit dahulu bersenang-senang kemudian itu harus kita cari dengan mau belajar dan bekerja lebih banyak yang akan berbuah kesenangan.
“Belajar dan bekerja harus berani lebih serta melakukan investasi sehingga merasakan sakit, namun setelah mendapatkan hasil dari jerih payah yang dilakukan akan bisa bersenang-senang,” kata Gede Ngurah Wididana yang akrab disapa Pak Oles.
Sosok pria enerjik kelahiran Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng yang sukses mengembangkan perusahaan yang berbasis obat-obatan tradisional terbesar di Bali itu menambahkan, keberhasilan itu ibaratnya sama dengan menanam pohon.
Pohon yang bernilai ekonomis tinggi itu ditanam awalnya sakit, kemudian disirim, dipupuk dan dirawat dengan baik sehingga nantinya berbuah lebat, saat pohon itu telah berbuah yang bernilai ekonomis kita bisa bersenang-senang.
“Kalau pohon yang ditanam itu tidak dirawat dan tidak dipupuk dengan baik, kemungkinan buahnya tidak banyak yang bisa diharapkan,” kata Pak Oles alumnus Fakultas Pertanian Universitas Udayana dan program magister Faculty Agriculture Okinawa, Jepang.
Pribahasa “berakit-rakit ke ulu berenang-renang ketepian” tetap relevan selamanya untuk diterapkan dengan belajar, kerja keras dan berinvestasi di masa muda untuk masa depan yang baik dan cemerlang.
Kita harus bisa memanfaatkan waktu, uang, fasilitas dan kesempatan pertemanan dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat untuk keberhasilan masa depan yang bemilang, kata Pak Oles. linktr.ee/pakolescom #pakoles.