Oleh Gede Ngurah Wididana *)
Olah raga apa saja untuk Sehat. Tapi, saya sibuk alasan klise sebagai pembenaran. Sangat banyak orang sibuk dan orang yang selalu berpikir sibuk, serta yang pura-pura sibuk, tidak sempat berolah raga. Ketika saya tanya mengapa, jawabannya singkat dan mantap.
“Saya sibuk.”Setelah kurang lebih 5 tahun berlalu, saya bertemu lagi dengan mereka yang sangat sibuk tersebut dalam suatu kesempatan dan menanyakan, apakah sudah mulai berolah raga? Dia dengan malu malu lucu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal menjawab, “saya sibuk.”
Pertanyaan yang sama selanjutnya tidak perlu diulangi lagi saat bertemu dengan mereka, karena saya yakin jawabannya sama, cuma dengan ekspresi yang berbeda. Lantas, apa urusan saya sibuk bertanya tentang olah raga kepada mereka yang beralasan sibuk. Biarlah mereka menikmati alasannya, sambil rajin minum obat jika sakit, dan sibuk ngedumel menyalahkan penyakitnya dan kebiasaan sibuknya saat setres dan malasnya kumat.
Saat saya berdiskusi atau berbincang santai dengan orang sehat, tua atau muda, saya menanyakan, olah raganya apa. Mereka memiliki jawaban pasti, karena mereka melakukannya dengan rutin. Saya yakin mereka juga orang sibuk, bahkan ada orang yang sangat sibuk.
Mengapa mereka memiliki waktu untuk berolah raga di tengah kesibukannya. Jawabannya cukup mencengangkan saya, “karena saya berkomitmen olah raga untuk sehat, karena sakit itu mahal,” katanya. Dari jawaban mereka itulah saya terpicu untuk berolah raga setiap hari, olah raga apa saja, yang saya sukai, agar badan sehat dengan bergerak.
Waktu terus berjalan ke depan meninggalkan masa muda menuju masa tua yang perlahan mengintip. Sakit, pegal, ngilu, penuaan di dalam tubuh merayap dan baru dirasakan gejalanya saat diperiksa oleh dokter.
Dokter bertanya, anda olah raganya apa dan berapa kali seminggu? Dengan nyengir kuda pasien sakit itu sambil menggaruk kepala menjawab, “Saya sibuk dok.” Oke, rajin minum obat ini-itu agar sehat, dan berlangganan datang ke sini, tapi ingat rajin olah raga ya, kata dokter.
“Tapi saya sibuk dok,” kata pasien itu nyengir kuda lagi, sambil berpikir mencari jawaban lain selain sibuk, karena dia lupa bahwa dirinya sudah pensiun. “Orang pensiun itu sibuknya apa,” tanya saya. “Sibuk ngerumpi sambil gendong cucu,” katanya sambil nyengir kuda lagi, dengan memperlihatkan gigi gerahamnya yang sudah banyak ompong.
*) Direktur Utama PT karya Pak Oles Grup.