Oleh: Kadek Brahma Shiro Wididana SE, MM. *)
Ketika pemasaran mentok tak meningkat atau cendrung menurun, ahli pemasaran atau penulis buku pemasaran terkenal pun tidak bisa memberikan solusi yang tepat, karena mereka hanya bisa memberi jawaban yang sangat manis secara teori dengan berbagai kemungkinan penyebab.
Tetapi penyebab utamanya tidak diketahui, kecuali manajer harus mencari penyebabnya yaitu dengan rajin turun ke bawah, tempat transaksi pasar di masyarakat konsumen itu sendiri. Disnilah letak kesalahan seorang manajer, pada saat mereka tidak bisa menemukan penyebab, tentang mengapa penjualan turun dan susah naik, manajer justru rajin membolak-balikan laporan anak buah.
Menyusun konsep dan strategi baru berdasarkan laporan dan data dari anak buah. Bukankah seorang manajer tipe ini berpikir bahwa laporan yang dikirim berdasarkan data buatan, atau asal bapak senang, atau laporan keluhan pribadi, yang tidak berdasarkan fakta objektif. Untuk turun ke bawah diperlukan waktu, biaya dan kesungguhan menyerap informasi secara seksama. Banyak jalan, banyak mendengar, dan banyak melihat, inilah strategi dan solusi alternatifnya. Informasi di belakang meja sangat sedikit jumlahnya dan rendah kualitasnya. Sedangkan infomrasi di lapangan jumlahnya tak terhingga. Apa saja bisa didapat di lapangan termasuk informasi terbaik dan terburuk sekalipun.
Kemampuan manajer menyaring dan mencerna informasi menjadi suatu keputusan yang tepat merupakan keahlian dan seni tersendiri. Hal itu dapat dilakukan melalui proses belajar dan pengalaman.
Kegiatan menejer turun ke bawah hendaknya dilakukan secara berkala, sebelum ada masalah. Jika setiap ada masalah menejer baru turun ke lapangan, data penyebab turunya pemasaran sangat kacau dan tumpang tindih, sehingga penyebab utamanya tidak terdeteksi.
Tujuan lain dari mencari informasi ke bawah adalah untuk memperkuat kerjasama tim pemasaran di tingkat atas, menengah dan bawah. Mencari informasi ke bawah tidak harus dilakukan secara resmi dan protokoler. Justru informasi yang jelas dan keputusan yang jelas dapat diambil pada saat kunjungan tidak resmi seperti pada saat perbingcangan santai, diskusi pada saat makan, atau lesehan di kaki lima. Dalam kondisi seperti itu, suasana sangat rileks dan tidak ada pembatas antara atasan dan bawahan. Semua fokus pada satut ujuan yaitu mencari dan mencari informasi
*) Staf Ahli Pemasaran PT Karya Pak Oles Tokcer. linktr.ee/pakolescom