Operator lapangan minyak Banyu Urip, Blok Cepu melaksanakan program peternakan kambing berbasis masyarakat di Desa Bareng, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Warga mulai merasakan manfaat program hasil perguliran dari pengembangbiakan kambing.
Dari 60 ekor kambing indukan Jawa Randu yang dikelola secara kelompok, sekarang ini sudah berkembangbiak menjadi 120 ekor. Peranakan kambing tersebut telah digulirkan kepada anggota kelompok untuk dirawat.
Selain itu, warga Bareng yang tergabung dalam kelompok ternak Randu Alas juga mulai bisa membuat pakan ternak alternatif bernutrisi tinggi dan mengolah kotoran kambing menjadi pupuk organik. Seperti diulas https://suarabanyuurip.com/2024/09/18/warga-bareng-rasakan-manfaat-ekonomi-program-peternakan-kambing-dari-emcl/
“Pembuatan pakan Silase ini cukup mudah karena bahan-bahannya mudah didapat dari lingkungan sekitar,” kata Aringga Bayu Puspita dari Laskar Ternak, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro saat memberikan materi pelatihan pembutan pakan ternak dan pupuk organik kepada anggota kelompok ternak Randu Alas Desa Bareng.
Ari, panggilan akrabnya, kemudian menjelaskan empat jurus cara membuat pakan ternak silase dari hijauan. Yakni harus menggunakan rumus SKPM. Artinya: S, bahan pakan harus mengandung serat seperti tebon (daun jagung), daun kacang hijau, daun kacang tanah, selamper, atau daun pisang. “Kemudian, K artinya bahan pakan harus mengandung karbohidrat. Ini bisa ditemukan di dedak atau polar,” ujarnya.
Selanjutnya, P artinya bahan pakan ternak harus mengandung protein yang bisa didapat dari ampas tahu, daun mahoni, lamtoro atau daun turi. Sedangkan M artinya bahan pakan harus mengandung mineral yang bisa menggunakan tetes tebu dan Effektive Microorganisms 4 (EM4).
Bahan pakan tersebut kemudian dipanaskan selama satu sampai dua hari sampai layu untuk mengurangi kadar airnya agar produksi pakan yang dibuat tidak mudah membusuk. “Setelah itu dicacah menggunakan mesin choper. Selanjutnya dimasukkan ke dalam tong dikasih dedak dan EM4 secara bertingkat dan dibiarkan 7 sampai 21 hari. Tapi biasanya 7 hari sudah diberikan ke kambing,” jelasnya.
Menurut Ari, pembuatan pakan silase ini bisa menghemat biaya dibanding membeli pakan ternak. Juga menghemat waktu, karena pakan ini bisa digunakan sampai enam bulan.https://linktr.ee/em4