Oleh: Ir. I Gusti Ketut Riksa *)
Cara hidup manusia sekarang berbeda-beda, mana yang hidup alami mana pula cara hidup yang bukan alami, yang cantik dan maco adalah yang alami, setiap saat pola hidup manusia berubah-ubah sesuai opini yang berkembang. Kita bukanlah anti perubahan, karena dialam ini hanya perubahan yang kekal, namun berhati-hatilah menghadapi perubahan itu. Tentang teknologi EM (Effektive Microorganisme) petunjuk penemunya hendaknya jangan dirubah lagi. Teknologi EM yang dirancang oleh Prof. Truo Higa telah disesuaikan dengan kondisi petani agar mudah dan murah dapat diterapkan oleh petani, atau siapapun, dengan tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra.
Kalau kita berbincang-bincang tentang hukum alam seperti yang terjadi pada teknologi EM, perubahan yang akan terjadi, semuanya menuju pada keseimbangan alam, dan selalu mengarah kebentuk aslinya sebelum tejadi perubahan, dalam artian yang akan dituju sesuai dengan bentuk aslinya. Jadi janganlah takut kehilangan arah dalam penerapannya, karena apa pun yang terjadi akan sesuai dengan hukum alam namun jangan pula terlalu menjelimet berfikir terutama dalam hal penggunaan ukuran, takaran dan timbangan (UTT). Karena teknologi EM ditingkat petani tidak seperti yang terjadi di laboratorium yang semuanya serba terukur.
Teknologi EM adalah teknologi petani yang biasa bekerja diladang dan di sawah, pastilah tidak membawa UTT dalam melaksanakan pekerjaannya, orang Bali menyebutnya “kasturiang” , selogan ini memiliki maksud seperti yang dinamakan kasturiyang terdapat pada binatang luak dan sebagsanya, meskipun letaknya di dekat dubur, kasturi itu baunya tetap harum. Dalam hal UTT, merekahanya menggunakan filing saja, mana yang harus lebih banyak dan mana yang harus sedikit.
Kejadian ini hampir sama dengan seorang koki, ia tidak pernah membawa timbangan maupun ukuran volume, semuanya ditentukan jumlahnya secara filing namun masakannya tetap terasa lezat. Mikroba EM datang dari alam dan kembali lagi ke alam, terkandung pemikiran bahwa kalau berlebihan ia akan kembali kealam dan kalau kekurangan ia akan berbiak lagi, mereka akan mengatur dirinya sendiri namun penggunaan teknologi ini harus diinokukasi terlebih dulu.
EM yang baru dibeli dari toko kondisinya masih dorman (tidur), pengaktifannya dapat dilakukan dengan rumus 1:1:18, terkandung pengertian: Bila menggunakan wadah dengan jerigen yang isinya 20 liter, terlebih dahulu kosongkan jerigen itu, kemudian isi dengan EM satu botol, dan molase satu botol, kedua botol berisi masing-masing satu liter, kemudian jerigen itu diisi dengan air sampai penuh, jangan diisi lagi dengan benda lain, tutup dan simpanlah dalam suhu kamar, setelah 5 hari campuran itu telah menjadi EM-aktif siap digunakan, cukupkan begitu saja, bakteri EM pastilah akan berkiprah.
Menjelang menggunakan encerkan lagi dengan air, perbandingannya satu sampai 10 cc perliter bahkan sampai 0,5 sampai 10 cc per liter air tergantung penggunaannya. Alangkah mudahnya penggunaan teknologi ini dan semuanya itu telah diatur oleh penemunya. Selamat berteknologi EM semoga berhasil.https://linktr.ee/em4
*) Staf Ahli PT Songgolangit Perada.