Puluhan Siswa/i SMK Batik 1 Surakarta, Jawa Tengah saat melakukan kunjungan lapangan ke Pak Oles Green School (POGS) di Jalan Waribang, Kesiman, Denpasar Timur, belum lama ini diperkenalkan teknolongi ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kunjungan ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk terus belajar, berinovasi, dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Pada kesempatan tersebut, manajer POGS, Koentjoro Adijanto mengenalkan teknologi ramah lingkungan khususnya teknologi EM (Effective Mikroorganisms).
Dengan memanfaatkan mikroorganisme alami yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan, serta produktivitas di berbagai bidang seperti pertanian, peternakan, perikanan, tambak, dan pengelolaan lingkungan secara umum.
Selama kunjungan, siswa diajak untuk memahami EM4 dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dengan cara memperbaiki struktur tanah dan mempercepat proses dekomposisi bahan organik. Hal ini membantu tanaman tumbuh lebih sehat dan kuat, serta meningkatkan hasil panen.
Di bidang peternakan EM4 dapat meningkatkan kualitas pakan ternak dan mengurangi bau tidak sedap yang sering timbul dari kotoran hewan. Mikroorganisme dalam EM4 membantu pencernaan lebih efisien, mengurangi risiko penyakit pada hewan.
EM4 juga dapat digunakan untuk mengolah limbah peternakan menjadi pupuk organik yang sering disebut pupuk bokashi padat/cair. Selanjutnya EM4 dapat meningkatkan kualitas air dalam tambak ikan/udang dengan mengurangi amonia dan nitrit yang dapat merusak kualitas air, sekaligus meningkatkan produktivitas ikan atau udang. EM4 juga berperan dalam pengurai tinja dan limbah organik.
Pria yang akrab disapa Yoyok mengatakan, kunjungan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami bagaimana teknologi ramah lingkungan ini bisa diterapkan dalam berbagai sektor kehidupan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan. “Pilih Yang Sudah Pasti EM4,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMK Batik 1 Surakarta, Nur Arijati, S.Pd, M.Pd mengatakan, tujuan mengajak anak didiknya ke Pak Oles bertujuan untuk mensinergikan pengetahuan di sekolah dengan dilapangan. Dimana bagi siswa jurusan farmasi yang telah belajar dan praktek membuat sediaan produk berbahan herbal wawasannya bisa lebih luas setelah mendapat informasi terkait proses pembuatan produk di industri Pak Oles, dari proses awal pembuatan sebuah produk hingga sampai ke konsumen.
“Penting anak-anak mengetahui Standar Operating Procedure (SOP) dalam sebuah industri produk obat tradisional seperti di Pak Oles, meskipun mereka di sekolah sudah ada SOP nya namun jelas berbeda dengan yang diterapkan sebuah industri berstandar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” ujar Nur Arijati yang ditemani geru Purjio, S.Pd, MN.Pd dan Arwana Nareswara, S.Farm.https://linktr.ee/em4