Suasana pertemuan 1st Jamu (loloh) International Conference & Expo Internasional di Westin Resort, Nusa Dua.

Pertemuan 1st Jamu (loloh) International Conference & Expo Internasional Jamu pertama di Bali yang berlangsung selama tiga hari (16-18 Desember 2024) berlokasi di Westin Resort, Nusa Dua dihadiri ratusan peserta dari Kementerian, lembaga terkait dan sejumlah perusahanan yang bergerak di bidang jamu Indonesia.

Direktur PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr yang hadir dalam pertemuan untuk mempromosikan jamu, yang merupakan warisan budaya Indonesia mengungkapkan, kegiatan ini sebagai pertemuan “Para Pendekar Loloh” di Bali.

“Di penghujung tahun 2024 berkumpul ratusan pemerhati, peneliti, praktisi loloh tingkat nasional dan internasional, yang juga dihadiri oleh ratusan Mahasiswa Kedokteran Universitas Udayana, Stikes Kesdam IV Udayana, serta puluhan generasi muda praktisi sosial media, yang ikut dalam lomba Tiktok Challange, Jamu Youtube Competition, Indonesian Jamu Ambassador, dengan berpakaian adat nusantara dari berbagai suku,” ujar Dr. Wididana yang merupakan Ketua Gabungan Pengusaha Jamu Daerah Bali.

Menurut pria yang akrab disapa Pak Oles, dalam acara tersebut juga dimeriahkan puluhan stand pameran produk asli Indonesia dari berbagai perusahaan dengan menghadirkan karyawan/SDM berpengalaman dan berpenampilan menarik berpakaian adat nusantara.

“Acara tersebut mewakili konsumen jamu generasi muda, generasi energik, cerdik, kreatif dan inovatif,” ujar Pak Oles yang hadir bersama tiga orang staf, diantaranya Bagian Pemastian Mutu Idustri Obat Tradisional (IOT) PT Karya Pak Oles Tokcer (KPOT) Plan 1 Denpasar, Apt Luh Ketut Budi Maitriani S.Farm, Kepala Unit Digital Marketing (KPOT), Komang Wibhuti Emriko B.Sc., M.Sc dan sekretaris perusahaan Tri Suharti.

Alumnus Program Pasca Sarjana (S-2) Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang (1987-1990) menambahkan, acara pertemuan para pendekar Jamu tersebut diadakan oleh Dewan Jamu Indonesia, yang diketuai oleh Mayjen TNI (Purn). Prof. Dr. dr. Daniel Tjen Sp.s. dihadiri para peneliti jamu dari Cina, Vietnam, Thailand, Srilangka dan Indonesia.

Pertemuan 1st Jamu International Conference & Expo dibuka oleh Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha. Menurut Wamen Giring Ganesha, pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Indonesia sekaligus menjawab tantangan ke depan.

“Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi jamu sebagai warisan budaya Nusantara yang telah diakui dunia melalui UNESCO, sekaligus menjawab tantangan dan peluang di era modern,” ujar Wamen Giring dalam sambutan pembukaan pertemuan1st Jamu International Conference & Expo.

Ia menambahkan, jamu sebagai manifestasi dari mega diversity geologi, hayati, serta sosial budaya Indonesia, adalah salah satu bentuk nyata dari kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini