Pengamat Pertanian Bengkulu, Zainal Muktamar, mendorong para petani sawit untuk menggunakan pupuk organik cair (POC) guna meningkatkan hasil panen dan mengurangi biaya produksi. Menurut Muktamar, POC mampu mempercepat masa panen dan meningkatkan unsur hara tanah.
“POC sangat cocok untuk segala jenis tanaman buah seperti kelapa sawit. Bahkan menggunakan pupuk ini cukup 25% saja dari kebiasaan pemakaian pupuk kimia,” katanya. Selain meningkatkan hasil panen dan mengurangi biaya produksi, penggunaan POC juga memiliki manfaat lainnya. Pupuk organik tersebut mampu meningkatkan unsur hara tanah sehingga tanah lebih subur.
Menurutnya, cara membuat POC cukup mudah. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah 1 karung kotoran ayam, setengah karung dedak, 30 kg hijauan (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa), 100 gram gula merah, 50 ml bioaktivator (EM4), dan air bersih secukupnya.
Caranya, bahan-bahan organik tersebut dimasukkan ke dalam tong yang telah disiapkan sebagai media pembuatan pupuk. Kemudian tambahkan air dengan komposisi 2 bagian bahan organik dan 1 bagian air, aduk-aduk hingga merata.
Setelah itu, larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah dalam 5 liter air, aduk hingga merata, dan tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk. “Tutup tong dengan rapat, dan biarkan selama 7-10 hari untuk fermentasi dan siap digunakan,” paparnya, seperti yang diulas website www.elaeis.co.
Ia berharap para petani sawit di Bengkulu dapat memanfaatkan POC untuk meningkatkan hasil produksi dan mengurangi biaya perawatan. Dengan demikian, diharapkan pertanian sawit di Bengkulu semakin maju dan sejahtera.https://linktr.ee/em4