I Gusti Ketut Riksa (81) menggungkapkan, dua puluh lima tahun yang lalu (umur 56) pernah mengalami sakit herpes pada pelipis bagian kanan sampai ke kuping dan leher bagian atas yang cukup lama tidak kunjung sembuh. Herpes merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus, ditandai dengan munculnya lepuhan, luka terbuka, dan rasa gatal.
Mantan Kadis Kabupaten Bangli tersebut mengatakan, setelah periksa dan konsultasi ke dokter, dikatakan serangan herpes yang parah itu ternyata disebabkan kena sakit diabetes militus, oleh sebab itu sukar sembuhnya. “Dokter mengatakan bahwa herpes yang saya derita sifatnya menahun, dan akan terus terbawa seumur hidup, dengan demikian habislah harapan saya untuk sembuh kembali dari serangan virus itu,” ujarnya.
Gusti Riksa menceritakan, sampai dengan 15 tahun kemudian, meskipun luka herpes sudah dinyatakan sembuh namun masih sering merasakan nyeri pada bekas luka yang dideritanya. “Benar kata pak dokter yang merawat saya dulu. Dua tahun yang lalu saya teringat pada suatu artikel yang saya temukan di Saraburi-Bangkok, tulisan itu berjudul “cerita menarik tentang EM-rise rinse”. Banyak hal disampaikan dalam cerita itu, namun yang ada kaitannya dengan judul ini saya kutipkan yang penting saja,” pungkasnya.
Gusti Riksa yang merupakan Staf Alhi PT Songgolangit Persada (SLP) mengatakan, saat merendam pakaian, dicampurkan 5-10 cc EM-rise rinse perliter air, dapat juga dicampur dengan sedikit deterjen, polutan yang masih ada dicela-celah benang akan dibabad habis oleh miliaran mikroba EM sehingga pakaian akan menjadi lembut.
Meskipun ahirnya pakaian diseterika tidak bermasalah karena mikroba EM tahan dengan panas, yang penting mikroba EM melindungi tubuh Anda dari paparan pathogen, polutan dan ultraviolet yang berlebihan. Pada artikel itu ada anjuran, bagi yang berkulit kering agar sering membilas tubuhnya dengan EM rise-rinse ,kulit anda akan menjadi lembut.
Dari pengalaman tersebut, Gusti Riksa yang tinggal di Muding Indah, Kerobokan, Denpasar sejak 2 tahun yang lalu selalu membilas seluruh muka dengan Minyak Oles Bokashi produk unggulan dari Industri Obat Tradisional (IOT) PT Karya Pak Oles Tokcer (KPOT) terutama setelah mandi.
“Ternyata sejak setahun yang lalu kulit bekas luka dulu mengalami perubahan yang signifikan, dari tadinya kasar, kering, kaku dengan guratan-guratan putih menjadi halus, lembab dan berwarna legal (sama dengan warna kulit lainnya), yang sangat menggembirakan lagi ialah tidak lagi terasa nyeri,” tegasnya.
Gusti Riksa mengungkapkan, kulit mukanya mulai dikentarakan oleh istrinya sejak setahun yang lalu. “Ternyata dampak Minyak Bokashi yang diproduksi dengan teknologi EM baru nampak setelah setahun,” kata Riksa. Ia juga teringat pesan penemu teknologi EM, Prof. Truo Higa yang menyarankan untuk terus mempergunakan teknologi EM, karena teknologi EM tidak pernah gagal. “Sejak setahun yang lalu saya, istri dan ipar selalu membilas muka dengan Minyak Oles Bokashi sampai sekarang,”ucapnya.
Gusti Riksa berpendapat bahwa EM rise rinse dampaknya sama dengan Minyak Oles Bokashi karena bahan aktifnya sama. Minyak Oles Bokashi, minyak herbal asli Bali adalah obat keluarga masyarakat Indonesia untuk membantu meringankan penyakit yang diproses dengan sentuhan teknologi Effective Microorganisms (EM) dari Jepang yang memiliki keunggulan anti virus, anti jamur dan anti bakteri yang telah dimanfaatkan lintas generasi.
Apapun keluhan penyakit ingat solusinya adalah Minyak Bokashi yang diramu dari berbagai jenis tanaman herbal berkhasiat obat yang dirawat secara organik. Minyak Oles Bokashi yang telah didaftarkan di empat negara yakni Indonesia, Thailand, Singapura dan Malaysia membantu meredakan pegal linu, gatal, bisul, dan juga bisa digunakan sebagai obat tetes pada kulit yang luka.
Minyak Oles Bokashi bisa didapatkan di konter Pak Oles, apotek, toko obat, pasar modern dan toko online. Minyak Bokashi sangat cocok sebagai minyak pijat bagi yang sering mengalami kaku otot dan pegal linu, karena aktivitas berat dalam bekerja. Minyak Bokashi kaya manfaat berkat di dalamnya terkandung beragam ekstrak tanaman berkhasiat obat warisan nusantara yang telah dimanfaatkan oleh empat generasi secara berkesinambungan.linktr.ee/pakolescom