Terkait dengan Program Presisi (Penguatan Karakter Siswa Mandiri melalui Kreasi Seni), SMPN 6 Abang Karangasem mengajak anak didiknya belajar meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di P4S Baja Tani yang berlokasi di Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. SMPN 6 Abang merupakan salah satu sekolah yang terpilih melakukan Program Presisi yang didukung kementerian pendidikan.
Guru pendamping, Ibu Ni Luh Sutiari, S.Pd mengatakan, berangkat dari permasalahan anak didiknya yang sebagian besar orang tuanya memiliki lahan perkebunan sering melihat bahan-bahan organik seperti buah-buahan, sayuran, batang pisang yang sudah tidak terpakai menjadi limbah yang terbuang sia-sia.
“Berangkat dari permasalahan tersebut saya mendampingi anak-anak dalam riset sesuai dengan arahan ketua P4S Baja Tani, I Ketut Semadiyasa, S.Sos. Disini anak-anak mendapat arahan untuk membuat pupuk organik padat dan pupuk organik cair dari bahan limbah tanaman yang merupakan permasalahan mereka,” ujar Ni Luh Sutiari .
Sutiari mengatakan, selama di P4S Baja Tani, anak didiknya selain belajar membuat pupuk organik padat dan pupuk organik cair yang diproses menggunakan bioaktivator Effektive Microoganisme 4 (EM4) juga belajar menanam tanaman, merawat hingga memanen.
Yang menarik, P4S Baja Tani menyediakan lahan untuk demplot yang bisa diamati siswa dengan menanam berbagai jenis tanaman hortikultura seperti cabai. “Jadi demplotnya itu dibuatkan disini sehingga pupuk yang dihasilkan siswa bisa diaplikasikan pada tanaman tersebut, bisa mereka amati perkembangannya,” ujarnya.
Ibu Ni Luh Sutiari, mengucapkan terima kasih pada P4S Baja Tani, karena sudah membantu anak didiknya dalam melakukan riset yang mendapatkan arahan dan membimbing anak didiknya untuk belajar P4S Baja Tani yang dirintis sejak tahun 2018.
Berangkat dari keprihatinan melihat kondisi pertanian khususnya di Kabupaten Karangasem yang semestinya bisa dilakukan perbaikan lebih baik lagi, I Ketut Semadiyasa, S.Sos mendirikan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Baja Tani berlokasi di Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.
Persoalan-persoalan yang dimaksud Semadiyasa yaitu pertanian yang masih dengan sistem konvensional, kemudian usia petani yang sudah tidak muda lagi. “Petaninya sudah pada lanjut usia, saya mendirikan P4S dengan satu sasaran yaitu petani itu wajib diregenerasi. Kalau hari ini rata-rata usia petani 60-65 kita bisa bayangkan 15 tahun kedepan mereka sudah tidak produktif lagi,” ujar pria humoris tersebut.
Sosok ayah dua orang anak ini mengungkapkan, ia rutin mengedukasi petani dan generasi muda sambil meregenerasi. “P4S Petani Keren Baja Tani sudah banyak membina petani, saat ini ada 18 kelompok tani dan juga beberapa SMP antara lain SMP 1 Abang, SMP 6 Abang dan beberapa SMA yang memang disekolah mereka itu ada program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan kami sering diunadang untuk melakukan edukasi,” ujar Semadiyasa saat ditemui tim Youtube EM Indonesia Official.https://linktr.ee/em4