Sejumlah Mahasiswa Politeknik Makassar saat membeli produk Ramuan Pak Oles dalam kunjungan ke pabrik Pak Oles.

Produksi Industri Obat Tradisional (IOT) di Pabrik Plan I PT Karya Pak Oles Tokcer (KPOT) yang berlokasi di Jalan Tukad Balian Denpasar, hingga saat ini terus bertumbuh. Dari belasan jenis produk yang diproduksi, terbukti masih tetap eksis di pasaran. Di antara sekian jenis produk, Minyak Oles Bokashi masih yang paling unggul.

Seperti disampaikan Kepala Bagian Pemastian Mutu IOT KPOT Plan 1, Apt Luh Ketut Budi Maitriani S.Farm, saat ini pabrik plan 1 yang ada di Kota Denpasar, yang satunya lagi di Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, ada 15 jenis produk yang diproduksi. Antara lain Minyak Oles Bokashi, Minyak Tetes Bokashi, Bokashi Care Roll On dengan beberapa varian, Balsem Bokashi dan lainnya.

Selain itu juga ada beberapa jenis teh, seperti Teh Jati Cina, Teh Jahe Merah, dan Teh Bokashi Mahkota Dewa. Juga memproduksi sejumlah jenis madu, yakni Madu Geruh, Made Resi, Madu Rocky, dan Madu Jamur. “Di sini (pabrik di Denpasar) ada 15 jenis produk yang diproduksi di luar kosmetik,” ujar Apt. Luh Ketut Budi Maitriani seusai menerima rombongan siswa-siswi dan guru SMK Wonosari Yogyakarta. Produk-produk yang diproduksi di pabrik tersebut terus bertumbuh dan diminati masyarakat konsumen. 

Saat menerima dan memberikan penjelasan kepada rombongan SMK Kesehatan Wonosari seputar proses produksi hingga profil perusahaan, Luh Ketut Budi Maitriani sempat menyinggung sekilas tentang lahirnya Minyak Bokashi yang cikal bakalnya dari Lengis Arak Nyuh, yang ditemukan oleh Dadong Bandung (neneknya Pak Oles) semasa hidupnya (1880-1980). Lengis Arak Nyuh ini lalu dipadukan dengan fermentasi tanaman obat berdasarkan Usada Bali sejak 1990.

Menurut Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr, proses produksi Minyak Bokashi awalnya dilakukan di sebuah rumah sederhana di Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng tahun 1997. Keunggulan minyak ini adalah anti virus, anti jamur, anti bakteri, dan memiliki multi khasiat sebagai obat keluarga.

Seperti yang sudah disebarkan lewat brosur dan pemberitaan, bahwa Minyak Bokashi itu merupakan minyak tradisional yang mengandung antioksidan alami, terbuat dari berbagai tanaman obat berkhasiat yang difermentasi dengan teknologi EM (Effective Microorganisme). 

Adapun bahan utamanya yakni Oleum Cocos (minyak kelapa), Oleum Cajuputi (minyak kayu putih), Oleum Citronella (minyak sereh), Oleum Cinnamomi (minyak kayu manis), Zingiberis Rhizome (rimpang jahe), Grathophylli Folium (daun wungu), Languatis Rhizoma (rimpang lengkuas) dan Tinosporae caulis (brotowali) yang bermanfaat untuk mengurangi nyeri, pegal linu dan bengkak.

Manfaat lainnya dari kandungan Oleum Peppermint (minyak peppermint), Oleum Foeniculum (minyak adas pedas), Curcumae domestica Rhizome (rimpang kunyit), Andrographidis herba (sambiloto) dan Piper betle Folium (daun sirih) dapat meredakan bisul, gatal dan bengkak karena gigitan serangga. Selain itu Minyak Oles Bokashi dapat digunakan untuk campuran mandi rempah yang dapat mengurangi bau tidak enak pada badan. Selain menjelaskan sekilas latar belakang lahirnya minyak Bokashi, Apt. Luh Ketut Budi Maitriani juga menjelaskan tentang tahapan termasuk SOP proses produksi, juga profil perusahaan hingga produk yang hingga saat ini masih bersertifikat halal. Di akhir acara, manajemen PT Karya Pak Oles Tokcer juga membagikan produk Bokashi kepada rombongan.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini