Terkait Program pembelajaran P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, SMP Albanna Denpasar menggelar edukasi pengolahan sampah organik menggunakan bioaktivator EM4 (Effektive Microorganisms 4) menghadirkan narasumber berpengalaman dari PT Songgolangit Persada (SLP) dan Komunitas Edan, Karang Awak bertempat di aula sekolah Albana, Kamis (25/10).
Pagi itu, sebanyak 150 siswa/siswi kelas VII SMP Albanna menyimak secara serius penyampaian materi terkait manfaat EM4 yang disampaikan oleh Koentjoro Adijanto dari PT Songgolangit Persada dan praktek pembuatan pupuk organik padat dan pupuk organik cair menggunakan tong yang di desain khusus disampaikan oleh I Komang Suryawan, Pembina Komunitas Edan (Enerjik Dinamis Andal dan Inovatif).
Kepala Sekolah SMP Albana, Ibu Sariwati, S.Pd., M.Pd mengatakan, edukasi pembuatan pupuk organik padat dan cair ini berkaitan dengan P5, diantaranya adalah karakter berAkhlak mulia, salah satunya Akhlak kepada alam. “Jadi kali ini temanya tentang Gaya Hidup Berkelanjutan “Sampahku Tanggung Jawabku,” ujarnya.
Ia mengatakan, ini merupakan salah satu teknik, satu diantara banyak cara dalam mengolah sampah yang ramah lingkungan yaitu menggunakan teknologi EM. “Harapannya memang dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan wawasan lebih kepada anak didik kami, memberikan pengalaman nyata kepada anak-anak, ternyata banyak jenis pengolahan sampah yang sangat mudah dan bermanfaat,” terangnya.
Ibu Sariwati mengungkapkan, selama ini di sekolah anak didiknya sudah diperkenalkan terkait jenis-jenis sampah baik yang organik, anorganik dan sampah limbah B3. “Mereka juga tahu jenis sampah yang sangat sulit terurai yang durasinya perlu waktu ratusan tahun,” tegasnya.
“Kita itu kan inginnya melestarikan bumi, memberikan alam ini yang bisa untuk keberlanjutan dan tidak merusaknya, jadi dengan mengetahui edukasi-edukasi tentang perilaku kita terhadap sampah, dengan harapan anak-anak bisa mengubah perilaku-perilaku dalam hal membuang sampah sehingga timbul tanggung jawab terhadap produksi sampah yang ia buang,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Koentjoro Adijanto yang merupakan Manajer Pak Oles Green School memberikan materi yang sangat lengkap tentang sejarah ditemukannya teknologi EM di Jepang oleh Prof. Truo Higa hingga manfaaf EM4 yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang diantaranya dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan dan juga pengolahan limbah.
Komang Suryawan, Pembina Komunitas Edan mengajak siswa untuk belajar membuat pupuk organik padat dan pupuk organik cair (POC) menggunakan tong yang di desain khusus dan diberi nama tong edan. Tong berwarna biru setinggi 1 meter tersebut sangat bermanfaat dalam mengolah sampah yang dapat menghasilkan pupuk organik padat dan cair difermentasi dengan bioaktivator EM4.
Sementara itu, Irkham Rosidi, Kepala Cabang Pemasaran SLP wilayah Bali, NTB dan NTT, yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, ini merupakan kegiatan pertama kali melakukan edukasi pengolahan sampah organik datang ke sekolah-sekolah, karena selama ini sekolah yang mendatangkan siswanya untuk belajar ke Pak Oles Green School yang berlokasi di Jalan Waribang, Denpasar Timur.
“Ini kita namakan program “EM4 Goes To School” dimana sekolah yang ingin belajar tentang lingkungan khususnya tentang pengelolaan sampah organik yang tidak bisa hadir ke Pak Oles Green School, kami yang mendatangi dengan memberikan materi seperti teori dan praktek pembuatan komposter serta teori pembuatan pupuk padat dan pupuk cair dari sampah organik dengan teknologi EM,” ujarnya.https://linktr.ee/em4