Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menjaga komitmennya dalam memberdayakan lingkungan dan ekonomi masyarakat. Kali ini, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) dari Departemen Teknik Kimia Industri (DTKI) ITS hadirkan pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) cangkang kerang di Desa Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kabupaten Surabaya.
Anggota tim KKN Abmas DTKI ITS Athaya Callula mengungkapkan, kegiatan ini merupakan penerapan inovasi untuk penanggulangan limbah cangkang kerang di wilayah pesisir. Dengan kegiatan ini, harapannya pengolahan limbah cangkang kerang dapat memperluas nilai ekonomi desa. “Dampaknya perekonomian masyarakat desa dapat meningkat,” ujarnya seperti yang diulas web www.its.ac.id.
Dalam pemaparannya, Athaya menjelaskan bahwa pembuatan POC cangkang kerang ini memadukan limbah cangkang kerang darah dengan Effective Microorganisme 4 (EM4), gula, dan air. Pemilihan cangkang kerang darah sendiri tidak lepas dari kandungannya yang baik dalam meningkatkan dan mengoptimalkan proses pertumbuhan tanaman. “Cangkang kerang darah mengandung fosfor, nitrogen, kalium, dan magnesium,” paparnya.
Lebih lanjut, mahasiswa DTKI ITS ini menjelaskan bahwa EM4 merupakan bakteri mikroba yang dihasilkan dari fermentasi glukosa. Bakteri mikroba ini memiliki peranan penting dalam memperbaiki kualitas tanah dan membantu proses pertumbuhan tanaman. Di sisi lain, penggunaan gula dalam pembuatan POC cangkang kerang berperan sebagai makanan dan penjaga kualitas EM4.
Dengan takaran yang telah ditentukan, empat bahan tersebut dicampur dan difermentasi selama dua minggu untuk mendapat hasil yang maksimal. Pengujian yang dilakukan juga menunjukkan segudang manfaat POC cangkang kerang terhadap pertumbuhan tanaman. Di antaranya adalah menyediakan nutrisi, menstabilkan pH tanah, hingga mengurangi residu kimia pada tanaman dan media tanamnya.
Tidak hanya memberikan pelatihan pembuatan POC cangkang kerang, tim bimbingan dosen Saidah Altway ST MT MSc turut memberikan pelatihan pemasaran produk kepada masyarakat desa. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman akan pentingnya penggunaan strategi dalam menjajakan produk. “Pelatihannya meliputi pengemasan hingga pemasaran produk ke toko online,” tambah Athaya.https://linktr.ee/em4