Mahasiswa/wi Universitas Negeri Medan memanfaatkan tanaman eceng gondok menjadi pupuk kompos bermanfaat bagi pertanian warga setempat.

Mahasiswa/wi Universitas Negeri Medan (Unimed) yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Lumban Suhi-Suhi Toruan, Kecamatan Simanindo, Samosir, menggagas sebuah program inovatif untuk mengatasi masalah eceng gondok di pesisir Danau Toba.

Putri Windah Sinaga, selaku ketua KKN mengatakan, mereka memanfaatkan tanaman invasif tersebut menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi pertanian warga setempat.

Awalnya, tim KKN tersebut berencana meluncurkan program budidaya jamur bernama JAKABA (Jamur Keberuntungan Abadi). Namun, setelah melakukan observasi lapangan, mereka menyadari bahwa eceng gondok yang tumbuh subur di tepian danau menjadi ancaman bagi keanekaragaman hayati di kawasan tersebut.

Pertumbuhan tanaman itu tidak hanya mengganggu ekosistem danau, tetapi juga menghambat reproduksi ikan, merusak habitat, dan menyebabkan pendangkalan.

“Eceng gondok ini cepat sekali tumbuh dan menyebar. Jika dibiarkan, akan berdampak negatif terhadap ekosistem Danau Toba,” ujar Putri seperti diluas web nusantaraterkini.co

Untuk itu, ia bersama tim memutuskan untuk memanfaatkan eceng gondok sebagai bahan dasar pembuatan pupuk kompos, yang dianggap lebih efektif dan bermanfaat bagi masyarakat daripada mengolahnya menjadi kerajinan tangan.

Proses pembuatan pupuk kompos tersebut melibatkan berbagai bahan tambahan seperti EM4 (effective microorganism 4), dedak, sekam padi, kotoran kambing, dan cairan gula merah. Setelah digiling menggunakan alat yang disediakan oleh desa, campuran tersebut memerlukan masa fermentasi sebelum siap digunakan.

“Pupuk kompos ini nantinya akan kami bagikan kepada masyarakat secara sukarela untuk digunakan di lahan pertanian mereka, seperti jagung, padi, bawang merah, dan cabai,” tambah Putri.

Penggunaan eskavator untuk mengumpulkan eceng gondok dan mesin penggiling untuk proses pengolahan menunjukkan betapa seriusnya langkah yang diambil oleh para mahasiswa tersebut.

Mereka berharap, program ini tidak hanya berdampak pada jangka pendek, namun juga menjadi inspirasi bagi KKN Unimed di masa mendatang untuk terus mencari solusi kreatif dalam penanggulangan eceng gondok.

Putri juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan pesisir Danau Toba dari ancaman eceng gondok.

“Harapan saya, masyarakat setempat dapat melakukan pembersihan eceng gondok secara rutin dan memanfaatkan limbahnya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat,” ujarnya.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini