Sebanyak 27 orang rombongan dari Bank SulutGo (Sulawesi Utara dan Gorontalo) kembali melakukan kunjungan ke Bokashi Farm-Pak Oles Green School (POGS) yang berlokasi di Jalan Waribang, Kesiman, Denpasar Timur, Selasa (27/8/24).
Kehadiran rombongan terkait masa persiapan pensiun batch III tersebut diterima langsung Manajer POGS, Ir. Koentjoro Adijanto yang menyampaikan penjelasan panjang lebar seputar pertanian organik berikut diperkenalkan berbagai produk turunanya yang mengaplikasikan teknologi EM4 (Effective Microorganisms 4) dari Jepang.
Pria yang akrab disapa Yoyok juga menyampaikan informasi secara mendalam termasuk sejarah berdirinya Industri Obat Tradisional (IOT) PT Karya Pak Oles Tokcer yang dirintis sejak tahun 1997 dan telah melahirkan puluhan produk kesehatan herbal yang diproses menggunakan teknologi EM.
Pada kesempatan tersebut, Yoyok juga memperkenalkan cara membuat pupuk organik kepada rombongan dengan sentuhan teknologi EM yang lisensi satu-satunya di Indonesia dipegang Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr, yang sekaligus menjabat sebagai Direktur Utama PT Karya Pak Oles Group.
Sementara itu, perwakilan rombongan Bank SulutGo, Eka Mayesti Daeli menyampaikan tujuan kunjungannya ke Pak Oles guna mempersiapkan para karyawan bank yang segera akan memasuki masa persiapan pensiun (MPP). Manajemen Bank SulutGo mempersiapkan karyawan yang sudah berdedikasi dan loyal terhadap perusahaan diberikan pengetahuan tambahan untuk aktivitas nanti ketika sudah benar-benar pensiun.
“Pengetahun dari pembelajaran ini nantinya diharapkan bisa untuk menambah kegiatan dan syukur-syukur bisa nantinya mengoptimalkan mendapatkan finansial. Jadi saat benar-benar sudah pensiun tetap ada aktivitas walaupun itu tidak seratus persen mencari duit,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, perusahaan yang bergerak di bidang pelatihan dan konsultan ini bekerja sama dengan Bank SulutGo. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pelatihan dan konsultan, kata Eka, pihaknya mengaku bagaimana mempersiapkan para karyawan yang akan memasuki masa pensiun itu agar tidak mengalami post power syndrome, dan juga bagaimana menjaga kesehatan.
Melalui pembelajaran di Pak Oles ini, mereka diharapkan mampu memanfaatkan pengetahuan pembelajaran, seperti EM4 yang dikombinasi dengan molase yang sangat bermanfaat dalam kegiatan rumah tangga untuk tanaman, peternakan, juga belajar bagaimana membuat pupuk organik.
“Bagi yang punya lahan dan ingin berkebun dan agar tak mudah kena hama, maka agar mengoptimalkan tidak menggunakan bahan-bahan pestisida/kimia karena nantinya produk tersebut akan berdampak kurang baik untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Arinal Jusup, yang ikut dalam rombongan pelatihan singkat tersebut sempat heran, karena menemukan produk EM4 yang ia kenal dan sudah digunakan sejat tahun 2020 ternyata juga diproduksi di Bali selain di Jakarta.
“Kebetulan Tahun 2020 kan terjadi wabah covid-19, saat itu saya banyak ada waktu di rumah dan saya manfaatkan untuk beternak ayam hias. Kebetulan ada masalah yaitu aroma kotoran ternak sangat menyengat. Dan teman saya menyarankan untuk menggunakan EM4,” jelasnya.
Sejak saat itu, Jusup beternak ayam hias dengan sentuhan EM4. Dari pemberian pakan, minum hingga sanitasi kotoran ayam memakai EM4 dan hasilnya sangat baik. Selain menggunakan EM4 Peternakan, ia juga menggunakan EM4 Pertanian untuk merawat tanaman bunga aglonema kesayangannya dengan membuat pupuk bokashi memanfaatkan limbah dedaunan dan kotoran ternak di lingkungan rumah.https://linktr.ee/em4