Oleh: Dr. Wididana )*
Kantor seluas 200 meter persegi itu masih tetap berdiri kokoh, walau tampak sedikit tua dan kusam, perlu digincui dan dibedaki, agar terlihat lebih cantik. Bangunan tua dua lantai itu seolah melambai memanggilku untuk datang mendekat setiap kali saya berkunjung ke Jakarta. Kantor itu tepatnya berada di bilangan Ragunan, Jalan Kebagusan Raya 63, yang lebih dikenal oleh gojek dan google map sebagai Kantor Pak Oles.
Di kantor tersebut ada dua bidang usaha, marketing produk EM4 oleh PT. Songgolangit Persada (SLP), dan marketing produk Ramuan Pak Oles oleh PT. Pak Karya Pak Oles Tokcer. Di kantor bangunan tua itu, yang kelihatannya lesu, tapi di dalamnya ada arus energi besar untuk pemasaran produk EM dan Pak Oles di cabang Jakarta.
Saya bertemu dan diskusi dengan kepala cabang pemasaran Songgolangit: Bapak Agus Wibisana dan Kepala cabang pemasaran Pak Oles: Ibu Tri Ariyani, bersama staf Bapak Agus Salam dan Dedi Priyono (staf informasi), Ibu Siska (sekretaris), Ibu Suryani (staf pemasaran), serta Bapak Ahmad Yani (keamanan).
Sehabis diskusi, acara ditutup dengan makan siang, nasi kotak yang sudah dipesan sebelumnya sesuai selera. Siang itu, nasi beras merah, burung puyuh goreng, gorengan paru, ikan gurami goreng, sayur asem, sambel terasi dan lalapan khas warung Ampera siap menggoyang lidah sampai suapan terakhir.
Setiap diskusi, walaupun terlihat santai dan ngobrol ngalor ngidul, saya selalu mendapatkan kata kunci pengembangan usaha untuk satu tahun atau lima tahun ke depan. Pengembangan pemasaran produk EM Toilet, untuk menyelesaikan masalah toilet di daerah perumahan jakarta diusahakan maksimal.
Intinya adalah bagaimana memberikan edukasi dan pengenalan produk kepada masyarakat luas. Itu adalah pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan, sebelum masalah toilet di masing-masing rumah tangga di Jakarta menjadi semakin mengkhawatirkan.
Pemasangan baliho produk dan kantor Pak Oles kembali dipasang lebih besar lagi, serta segera dilakukan renovasi dan pengecatan kantor tampak depan agar terlihat semakin cantik, seperti perempuan paruh baya yang masih tampil cantik dan seksi.
Bapak Agus Wibisana tetap optimis dengan pencapaian target pemasaran tahun 2024, karena telah dilakukan pengembangan areal pemasaran ke daerah Sumatera dan Kalimantan. Ibu Tri Ariyani terus mencari terobosan pemasaran produk Pak Oles ke pengguna milenial dengan kekuatan media sosial dan pemasaran online.
Selesai makan siang di kantor Songgolangit, saya meluncur ke pabrik EM di Bogor, untuk mengecek produksi dan hasil pembangunan pabrik. Kepala pabrik, Ketut Suparma dan wakilnya Kang Iwan mengajak saya keliling pabrik dan menjelaskan proses produksi EM.
Pabrik itu didirikan secara bertahap sesuai dengan permintaan pasar. Selesai diskusi sambil ngopi sore di pelataran pabrik, perjalanan dilanjutkan menuju Jakarta, menembus kepadatan lalu lintas dari Bogor, melintasi jalan kecil agar lebih lancar menuju Pondok Cabe, Cinere, Pondok Labu, dan kembali ke markas hotel di Pasar Minggu, untuk rebahan sejenak melepas lelah.
Pertemuan makan malam dengan teman lama alumni seperjuangan menunggu di Cilandak Town Square, untuk diskusi dan bernostalgia.
)* Direktur Utama PT Karya Pak Oles Group.