Konsumen setia pengguna pupuk organik padat Bokashi Kotaku yang melakukan transaksi pembelian sebanyak dua ton mendapatkan satu liter Bokashi Kotaku Cair. Hal tersebut diungkapkan Kepala Pemasaran PT Songgolangit Persada (SLP) Cabang Bali, NTB dan NTT, Irkham Rosidi di Denpasar.
Irkham mengungkapkan, penambahan Bokashi Kotaku cair cukup penting, karena didalam proses reaksi pupuk organik ada yang lambat ada yang cepat. Dengan menambahkan kelembaban dan nutrisi yang siap serap, dapat mempercepat proses pemulihan tanaman. “Biasanya sehabis panen, tanaman itu harus segera merecovery kondisinya supaya bisa bersiap ke fase berikutnya agar tidak dalam kondisi kekurangan/kehabisan nutrisi,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, biasanya begitu menggunakan pupuk organik padat perlu jeda untuk bisa diserap perakaran tanaman namun begitu dikasi pupuk organik cair akan langsung diproses tanpa ada jeda. Saat ini Bokashi Kotaku Cair dibuat masih terbatas (sample) atas permintaan petani yang menginginkan perawatan optimal setelah melakukan pemupukan Bokashi Kotaku padat.
Terkait pengaplikasian, Irkham mengatakan, sebainknya dilakukan jarak antara pupuk organik padat dan pupuk organik cair. “Selang dua minggu setelah pakai pupuk bokashi padat baru berikan pupuk organik cair Bokashi Kotaku, tujuannya supaya ada keberkelanjutan, dimana pupuk padat Bokashi Kotaku bisa untuk jangka waktu satu tahun, sedangkan nutrisi yang cair begitu diaplikasi bisa langsung diserap tidak butuh waktu lama lagi,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika selama ini petani berangapan kalau pakai pupuk organik padat perkembangannya lebih lambat, pupuk organik cair menjadi solusi percepatannya generative ataupun vegetatifnya.
Dalam pengaplikasian Bokashi Kotaku cair, cukup menuangkan satu tutup botol bokashi cair ke dalam satu liter air sumur/air sungai dan dituangkan pada satu pohon tanaman cengkeh. Jadi satu liter bokashi cair dapat diaplikasikan pada 100 pohon tanaman cengkeh.
Bokashi Kotaku cair merupakan hasil fermentasi dari berbagai bahan organik pilihan dengan Teknologi Effektif Microorganisme (EM) untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura, palawija dan perkebunan, sehingga mengandung hara lengkap makro dan mikro serta disempurnakan dengan bakteri efektif yang menguntungkan.
Sementara itu, Made Suarnaya petani cengkeh di Desa Unggahan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng menyambut antusias pemberian bonus Bokashi Kotaku cair guna menunjang peningkatan hasil pupuk padat Bokashi Kotaku.
Apalagi selama empat tahun ini, secara rutin ia menggunakan pupuk padat Bokashi Kotaku untuk memupuk tanaman cengkeh seluas 2 hektar yang sedang produktif mengasilkan buah. “Setiap habis panen cengkeh saya memupuk dengan pupuk padat Bokashi Kotaku dan hasil panennya cukup memuaskan,” ujarnya.
Satu pohon tanaman cengkeh ia berikan pupuk sebanyak satu zak kemasan 30 Kg. Dengan perlakuan tersebut pertumbuhan tanaman cengkehnya sangat baik, berdaun lebat dan selalu mendapatkan hasil panen sesuai harapan.https://linktr.ee/em4