Pembuatan Pupuk Organik Cair dikenalkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) di Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura. Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan masyarakat terdiri dari kepala sekolah, bidan, perangkat desa, dan masyarakat.
Pelatihan pembuatan pupuk organik cair ini memanfaatkan sampah buah dan sayur di rumah warga yang terbuang. Koordinator KKN UM Surabaya, Syarif Mohammad Nor menjelaskan cara pembuatan pupuk organik cair ini.
Adapun alat dan bahan bahan yang dipergubakan meliputi: Ember (dengan kran di bagian bawah) tempat untuk menampung seluruh bahan sampah sayur dan buah. Pengaduk untuk mencampur seluruh bahan agar rata, saringan untuk memisahkan pupuk organik cair dengan limbah organik rumah tangga.
Limbah organik rumah tangga sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme, air gula menyuburkan tanah, menambah nutrisi, membunuh hama, cairan Effektif Microoganisms 4 (EM4) mengandung mikroorganisme untuk menyuburkan tanah. Dan air cucian beras mengandung karbohidrat, menghambat organisme yang merusak, mengurangi stres tanaman, sumber energi, membantu fotosintesis, mencegah tanaman layu, mempercepat pertumbuhan bunga.
Cara pembuatan yaitu dengan memasukkan saringan ke dalam ember. Masukkan limbah organik rumah tangga seperti sayuran dan kulit buah yang telah dipotong kecil ke dalam ember. Masukkan air tawar 10 liter, air gula 100 ml, air cucian beras 1 liter, cairan EM4 sebanyak 3 tutup botol, lalu aduk hingga merata.
Kemudian tutup ember dan diamkan selama 3-4 pekan supaya terfermentasi hingga berbau seperti tape, tidak berbau busuk, dan cairan encer tidak pekat. Aduk 2-3 hari sekali. Setelah empat pekan pupuk cair bisa digunakan dengan pengenceran dulu. Perbandingan 1 liter pupuk cair campurkan dengan 9 liter air tawar bersih.
Siramkan pupuk pada permukaan tanah di sekitar akar tanaman dan daun dengan 3-5 semprotan (10 ml). Waktu ideal penyiraman: Pagi (Pukul 06.00-08.00) Sore (Pukul 16.00-18.00). Masa waktu penyiraman, musim kering=sepekan sekali dan pada musim hujan 3 hari sekali
Koordinator KKN UM Surabaya Syarif Mohammad Nor mengatakan, pelatihan ini supaya masyarakat memiliki pengetahuan terkait limbah rumah tangga dan pemanfaatannya sehingga mengurangi pencemaran lingkungan. Seperti yang diulas web pwmu.co.
Sementara itu, Kepala Desa Branta Tinggi, Imam Puji berharap pembuatan pupuk organik bisa dipraktikkan warga yang bisa dipakai untuk menyuburkan tanah dan tanaman. “Ini sangat bermanfaat bagi kehidupan warga desa,” jelasnya.https://linktr.ee/em4