Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr mengatakan, hidup tanpa semangat ibarat kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak mau. Sejenis tanaman perdu yang disebut kerakap, dia akan tumbuh subur di tanah gembur.
Alumnus Program Pasca Sarjana (S-2) Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang (1987-1990) menilai, bagaimana jika kerakap tumbuh di batu, tanpa tanah dan air, panas saat terik, dingin di malam hari. Dia ingin hidup, tapi di tempat yang sangat tidak mendukung, tentu hasilnya mati kekeringan.
“Salah satu cara yang tepat untuk melanjutkan hidup untuk kerakap adalah tumbuh di tempat yang tepat, yang mendukung kehidupannya,” ujar Alumnus Program S-3 Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, sekaligus guru Yoga Internasional dan pencipta yoga semberani (berani dan seimbang).
Dr. Wididana menekankan, tanpa semangat hidup menjadi kering dan sesak, terlalu banyak hal yang bisa disalahkan, tapi sumbernya adalah dari diri sendiri, yang memiliki semangat kendor, atau mengendor. Hidup itu adalah pilihan, mau pilih yang bersemangat atau yang loyo. Karena hanya diri sendirian yang memutuskan untuk bersemangat atau loyo.
Mereka yang bersemangat akan produktif, harinya berguna untuk diri sendiri dan orang lain. Mereka yang tidak bersemangat pasti tidak produktif, harinya berlalu begitu saja, tidak produktif, tidak berguna, “Seperti menghitung hari yang telah berlalu dan akan datang, menunggu mati, seperti kerakap tumbuh di batu,” ujar pria enerjik yang dikenal dengan nama Pak Oles.linktr.ee/pakolescom